REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sekelompok warga melancarkan aksi mogok makan di Tokyo, Jepang. Mereka memprotes rencana pemerintah Jepang menghidupkan kembali dua reaktor nuklir di pembangkit listrik nuklir Oi, di barat provinsi Fukui, Jepang.
Para demonstran ini berkemah di luar kantor Kementerian Ekonomi, Industri dan Perdagangan Jepang. Mereka menginap hampir selama sepekan. Pengunjuk rasa menegaskan bahwa mereka tak ingin bencana nuklir Fukushima tahun lalu terulang. Untuk itu, mereka memprotes rencana pemerintah Jepang mengaktifkan kembali reaktor nuklir di negara tersebut.
Para pengunjuk rasa berencana untuk melanjutkan aksi mogok makan hingga 5 Mei mendatang. Saat reaktor nuklir No.3 di pabrik Electric Power Co. Hokkaido, Tomari, diberhentikan untuk pemeliharaan dan inspeksi. Pabrik Tomari adalah satu-satunya dari 54 reaktor nuklir komersial milik Jepang yang masih bisa beroperasi sejak bencana Fukushima.
Krisis nuklir Jepang meletus pada 11 Maret 2011. Setelah sebuah gempa bumi dan tsunami menghantam pantai timur laut Jepang. Bencana tersebut berimbas pada pembangkit listrik nuklir Fukushima yang berada di lokasi tersebut. Gempa tersebut mengakibatkan kebocoran reaktor nuklir.