REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil penyelidikan Mabes Polri menyatakan ancaman virus anthrax yang ditujukan ke Kedutaan Besar Prancis dipastikan negatif, tapi hingga kini Polri masih menyelidiki adanya dugaan teror.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menjelaskan jika pada Senin (23/04) sekitar pukul 16:00 WIB Polri menerima info terkait adanya pengiriman amplop yang berisi tepung di duga virus anthrax.
"Info tersebut datang dari staf kedubes Perancis bahwa mereka telah menerima amplop surat dokumen yang diduga berisikan anthrax, atas laporan tersebut tim dari Gegana telah melakukan olah tkp, di gedung lantai empat Jln. Jenderal Sudirman dari hasil pelaksanaan olah tkp telah diamankan sebuah amplop yang diduga anthrax pada waktu itu," ujar Boy saat jumpa pers di Mabes Polri, Rabu (25/04).
Menurut Boy oleh Gegana tim nuklir biologi kimia amplop terebut diperiksa secara laboratoris dalam proses. Dalam proses pemeriksaan tim Gegana Mabes Polri bekerjasama dengan tim laboratorium IPB telah diperoleh hasil sementara negatif itu bukan anthrax, Boy menjelaskan jika amplop tersebut hanya zat tepung biasa.
Sementara soal dugaan teror menurut Boy pihak kepolisian tengah menyelidiki dugaan tersebut lebih mendalam. "Nanti akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut, apakah ada motif teror terkait dengan masalah ini bagaimana proses menerima amplop tersebut, akan ada langkah-langkah ini akan kita lihat lebih lanjut," tutur Boy.