Rabu 25 Apr 2012 16:56 WIB

Dituding Terlibat Video Mesum, Aria Bima Tempuh Jalur Hukum

Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima.
Foto: Andika Wahyu/Antara
Wakil Ketua Komisi VI DPR, Aria Bima.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Politisi PDIP Aria Bima membantah bahwa dirinya adalah aktor pria dalam video porno mirip anggota DPR yang telah menghebohkan masyarakat, dan ia akan menempuh jalur hukum atas pencemaran nama baik tersebut. "Tidak ada yang namanya Aria Bima terkait dengan gambar atau video itu," kata Aria Bima kepada wartawan, di Gedung DPR Jakarta, Rabu (25/4).

 

Menurut Aria yang juga Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu, pengaitan namanya dalam kasus video tersebut merupakan pembunuhan karakter tidak saja terhadap diri pribadinya, tetapi juga nama baik keluarga dan partainya.

"Ini mengakibatkan penghancuran persepsi publik terhadap diri saya, partai dan keluarga. Berita-berita tersebut yang mengarah kepada diri saya ini dapat berimplikasi pada persoalan hukum," ujarnya.

Aria menegaskan bahwa hubungan dirinya dengan Karolin (sosok wanita yang diduga ada dalam video porno mirip legislator) adalah hubungan antara kolega anggota DPR yang berkaitan dengan urusan kinerja di lingkungan DPR serta fraksi. "Jadi tidak ada hubungan yang sifatnya pribadi. Ini adalah pembunuhan karakter," tuturnya.

Lebih lanjut Aria Bima menegaskan bahwa dirinya juga siap melayangkan surat pada Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Untung S Rajab agar melakukan pengusutan atas kasus pencemaran nama baiknya. Langkah hukum ini harus dilakukan jika pihak yang sebenarnya terlibat dalam video dan foto itu tidak segera memberi klarifikasi ke publik. "Harus segera ada klarifikasi," kata Aria seraya menunjukkan surat yang akan dikirimkannya ke Kapolda Metro Jaya.

Dalam surat itu, politisi PDIP itu mendesak polisi mengusut situs kilikitik.net sebagai pihak yang pertama kali memasang potongan video adegan porno itu. Tidak tampak wajah pria dalam potongan foto itu, namun kemudian nama Aria terseret-seret di sana.

"Media siapa itu? Itu jadi pertanyaan selanjutnya. Nanti kalau diusut akan merembet. Tapi akarnya kan di situs kilikitik," kata dia seraya menambahkan bahwa ia juga mencurigai adanya motif politik dari pengutipan yang dilakukan salah satu situs berita.

Pada bagian lain, Aria juga mengatakan bahwa pihaknya siap memberi keterangan kepada Badan Kehormatan DPR atau Kepolisian jika dibutuhkan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement