Kamis 26 Apr 2012 06:10 WIB

JPO Gambir Ditutup

Rep: Umi Lailatul/ Red: Hafidz Muftisany

REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR— Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di Jalan Merdeka Timur tepatnya di depan Stasiun Gambir, Jakarta Pusat sudah seminggu terakhir ditutup tepatnya pada Rabu (18/4).

“Sudah seminggu yang lalu jembatan ini ditutup. Penutupan ini disebabkan salah satu baut dari JPO lepas, sehingga kalau ada orang yang lewat dapat jatuh” ujar Kardi (43 tahun), tukang ojek di sekitar Gambir kepada Republika pada Rabu (25/4). Menurutnya JPO tersebut rusak karena ditabrak truk trailer seminggu yang lalu. 

Berdasarkan pantauan Republika, penutupan ini terjadi pada kedua sisi pintu JPO dimana kedua pintu dipasang garis polisi. Sementara itu, sejumlah baut di JPO tersebut terlihat terlepas dari tempatnya. Plat besi yang menjadi lantai untuk  warga berjalan melintasi JPO tersebut juga mengalami kerusakan parah. 

Sementara itu, Eva (25), salah satu warga yang akan menuju ke Halte Bustransjakarta Gambir belum mengetahui adanya penutupan tersebut. Dia terpaksa melewati jalan tanpa JPO.  Kondisi ini tentunya sangat membahayakan bagi pejalan kaki apalagi kondisi lalu lintas pada saat itu sedang ramai lancar.

"Saya tidak tahu kalau jembatan ditutup. Untuk menyebrang jalan menuju halte bus Transjakarta, saya terpaksa lewat bawah. Sebenarnya bahaya juga kalau nyebrang kayak gini. Jembatan penyeberangan lainnya yang berdekatan dengan halte busway Gambir berlokasi lumayan jauh” ujarnya.

Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan membenarkan adanya penutupan JPO tersebut karena tertabrak truk berukuran besar yang melintas wilayah tersebut. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia mengaku pihaknya telah melakukan penutupan JPO tersebut.

Pristono berjanji akan segera memperbaiki JPO tersebut. Namun sayangnya, dia tidak menjelaskan kapan rencana perbaikan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement