Rabu 25 Apr 2012 18:41 WIB

Fashion Show Pasar Gede Dimeriahkan 20 Model

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Sebanyak 20 model muda-mudi ikut memeriahkan acara 'Fashion Show Red Batik' yang digelar di tengah kesibukan transaksi di Pasar Gede Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/4). Para model tersebut beraksi dengan gaun yang diperagakannya di jalan yang sempit disela-sela pedagang yang mendadak sebagai cat walk di pasar tradisional tersebut.

Para model dengan kebolehannya memperagakan sejumlah gaun yang dinilai unik tersebut menampilkan kostum dengan bahan citra tradisional dipadukan batik kreasi sendiri. Bahkan, Fashion Show unik di tengah-tengah pasar tradisional disela-sela para pedagang melakukan transaksi tersebut disambut antusias pengunjung di Pasar Gede.

Menurut Heru Prasetya pimpinan produksi kegiatan tersebut, menjelaskan, fashion show memang sengaja menggunakan kostum sebagai bahan dasar benda-benda dari pasar, karena untuk mengangkat citra pasar tradisional. Hal tersebut, kata dia, sebagai wujud kepedulian anak muda terhadap keberadaan pasar tradisional agar tidak tergusur pasar modern.

"Kami sengaja memilih pasar sebagai tempat agar dapat menyatu. Karena, kostum diambil bahan dasar dari pasar tardisional," katanya.

Menurut dia, kostum yang diperagakan para model tersebut sebagian akan ikut dipentaskan pada sebuah acara di Candi Borobudur dan Surabaya Jawa Timur.

Sementara para model yang menampilkan rancangan karya sendiri tersebut berlenggak-lenggok di antara dagangan yang didasarkan seperti buah pisang, apel, jeruk, dan ikan asin serta sejumlah jenis sayur mayur di Pasar Gede.

Salah satu model Immaniar Sarinastiti mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta, mengatakan, kostum yang digunakan ini, perpaduan antara kain batik dengan akar wangi, Sapu lidi, anyaman eceng gondok, bambu, dan benda-benda lain.

Menurut dia, merancang kostum cukup unik yang diperagakan tersebut memerlukan waktu hingga dua bulan. Kostum ini dirancang terinspirasi dari pakaian yang dikenakan oleh artis penyanyi terkenal Agnes Monica.

Kostum yang dikenakan ini, lanjut dia, bahan baku yang dicari dari sejumlah pasar tradisional di Solo muupun Yogyakarta. Cara memakai kostum juga harus berhati-hati karena terdiri dari banyak bagian-bagian.

Soleh (42) salah seorang pedagang di Pasar Gede, mengatakan, kegiatan tersebut dapat menarik perhatian para pengunjung di Pasar Gede ini. Bahkan, para pengunjung akan lebih tertarik pergi ke pasar tradisional dibanding pasar modern yang sudah semakin menjamur di kota ini.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement