REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis dikejutkan dengan keberadaan surat bertuliskan "ANTHRAX" yang diterima dan dibuka dua orang stafnya pada Senin (23/4) pukul 19.30 WIB.
Atas kejadian itu, polisi kemudian menindaklanjuti kasus tersebut dengan menyelidiki pengirim dua lembar surat dalam satu amplop itu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menyatakan saat ini polisi masih bekerja di lapangan untuk menelusuri dan menyelidiki pengirim surat bertuliskan "ANTHRAX" itu. Termasuk memeriksa orang-orang yang mengetahui alur pengiriman surat tersebut seperti kurir dan petugas pos lainnya. "Semuanya akan kita dalami," ujar Rikwanto di hadapan sejumlah wartawan, Rabu (25/4)
Sementara itu, terkait dugaan akan keterlibatan Amerika Serikat dalam pengiriman surat itu, Rikwanto menegaskan, polisi masih mendalami hal itu. Menurut dia, sisi amplop pengirim yang bertuliskan nama negara adidaya itu harus diselidiki lebih lanjut untuk memastikan kebenarannya.
Selain itu, kata Rikwanto, cap pos yang tertera dalam amplop tersebut juga akan ditelusuri kebenarannya. "Bisa saja cap pos itu dibubuhkan untuk mengelabui penerima seolah-olah surat itu berasal dari pihak tertentu," ujarnya.
Lebih lanjut, Rikwanto mengatakan polisi juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dalam upaya menyelidiki pengirim surat misterius itu. Kendati demikian, polisi tetap akan mengedepankan upaya investigatif dalam penanganan kasus itu. "Scientific investigation tetap akan kita lakukan," tegasnya.