REPUBLIKA.CO.ID, TELUK MEKSIKO - Dua tahun lalu British Petroleoum Horizon Deepwater menumpahkan lima juta barel minyak mentah ke Teluk Meksiko selama tiga bulan. Untuk menetralisir, BP terus-menerus melepaskan dua juta galon Corexit demi memecah minyak.
Materi pembuat penetral itu disimpan rapat-rapat dengan alasan hukum rahasia dagang. Namun satu jenis materi yang bocor ke publik dalam Corexit itu ialah 2butoksietanol.
Apa pentingnya mengetahu bahan ini? Asal tahu saja, 2butoksietanol dapat menyebabkan mual, diare, sakit kepala, pening, berkunang-kunang dan juga kerusakan pada hati, ginjal serta alat reproduksi.
Pekan lalu, seorang dokter dari Departemen Ilmu Oseanografi dan Kawasan Pantai, dari Louisiana State University, Jim Cowan, seperti dilansir Aljazirah, mengaku mendengar tentang ikan dengan luka, nanah dan borok dari para nelayan pada November 2010.
Akhirnya ia memercayai cerita itu setelah menyaksikan langsung. "Lebih dari 20 tahun bergaul dengan ikan saya tak pernah menjumpai yang seperti ini," ujarnya.
Penemuan Cowan mirip dengan kondisi makhluk lain yang hidup di area luas lepas pantai Teluk yang terdampak oleh minyak dan penetral dari BP.
Para nelayang Teluk Meksiko, ilmuwan dan produsen makanan laut kemasan mengatakan mereka menemukan udang, kepiting dan ikan berubah bentuk dalam jumlah yang menggangu. Mereka meyakini makhluk-makhluk tadi mengalami perubahan akibat zat-zat kimia yang dilepaskan dalam bencana tumpahan minyak BP pada 2010.
Bersamaan dengan lumpuhnya industrik perikanan akibat pencemaran, tanda bahaya dari dampak kerusakan ekosistem kian nyata. Beberapa nelayan dari Barataria Lousiana misal, menangkap 200 kg udang tanpa mata di saat puncak musim udang putih.
Yang menggangu, sebagian besar tangkapan bukan hanya tanpa mata, melainkan juga tiada colokan mata yang khas dimiliki oleh udang.
Selain ikan dengan luka menganga dan udang tanpa mata, nelayan juga menemukan sejumlah kepiting tak berkembang sempurna dengan jumlah capit kurang dari normal, juga tanpa mata. Para nelayan yang diwawancara tak segan menudingkan jari ke arah bencana polusi BP sebagai biang keladi transformasi mengerikan tersebut.