REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Iran kemungkinan besar akan menghentikan langkah ekspansinya dalam pengembangan nuklir. Langkah itu diambil untuk mencegah sanksi baru dari Uni Eropa (UE) dijatuhkan, demikian Bloomberg melaporkan.
Seperti dilaporkan Bloomberg, Rabu (25/4), UE berencana menerapkan sanksi baru yang dimulai pada Juli.
Saat kabar itu muncul, minyak mentah tipe Brent merosot di perdagangan New Yor, mengingat Iran memegang 4 persen pasokan global.
Duta Besar Iran, Mahmoud Reza Sajjadi, mengatakan negaranya akan mempertimbangkan rencana Rusia yakni menghentikan produksi mesin centrifugal baru yang memperkaya uranium.
Iran diperkirakan juga setuju untuk inspeksi lebih luas di bawah proposal PBB.