Jumat 27 Apr 2012 09:35 WIB

Dikecam, Pemberian Grasi kepada Corby

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Schapelle Corby
Foto: Antara
Schapelle Corby

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Organisasi Gerakan anti Narkotika (Granat) mengecam upaya pemerintah yang berencana memberikan grasi kepada terpidana Schapelle Corby. Sikap itu dinilai sangat tidak berkeadilan karena kejahatan narkoba berimplikasi terhadap kejahatan lainnya.

Sekjen Granat, Ashar Suryobroto, mengatakan siapapun yang terbukti menjadi pengedar narkoba harus menjalani hukuman maksimal, tidak terkecuali Corby. Pengedar, jelasnya, sangatlah berbahaya, karena dia tidak hanya mengedarkan narkoba.

Ia menegaskan mengedarkan narkoba juga mengancam kehidupan sejumlah orang. "Bayangkan, berapa angka pengkonsumsi narkoba yang mati setiap tahunnya," papar Ashar.

Ia menyatakan jangan sampai ada pengampunan bagi penghedar narkoba. "Kita sepakat, namanya pengedar harus dihukum maksimal sesuai UU Narkotika," paparnya. UU itu mengisyaratkan hukuman maksimal, yaitu mati, bagi pengedar narkoba. Sedangkan pengguna harus menjalani rehabilitasi.

Pemberian grasi kepada Corby dinilai akan melukai masyarakat yang sangat anti terhadap peredaran gelap narkoba. Selain itu, pemberian grasi bertentangan dengan nasib narapidana narkoba yang kini menunggu dieksekusi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement