REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Bank Mandiri resmi membuka cabang penuh di Shanghai, Cina, setelah menanti sejak 2003. Dirut Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan kehadiran bank tersebut di Shanghai tidak hanya untuk meningkatkan dan memfasilitasi perdagangan Indonesia-Cina, tetapi juga untuk memajukan perekonomian kedua negara, khususnya Indonesia.
Pada tahap operasional awal, Zulkifli mengatakan, Mandiri cabang Shanghai akan menempatkan fokus kegiatan pada bisnis internasional. Contoh pelayanannya adalah trade services, trade financing, project financing, serta treasury services.
Saat ini, banyak perusahaan dan pebisnis Indonesia yang juga tertarik pada besarnya potensi pasar Cina dan berharap dapat membuka jaringan di sini. "Oleh karena itu, kami menyadari besarnya peluang untuk membiayai perdagangan yang terus berkembang serta mendukung terciptanya semakin banyak transaksi dan investasi," kata Zulkifli dalam jumpa pers peresmian pembukaan Bank Mandiri di Shanghai, Kamis (27/4).
Hadir pada jumpa pers peresmian itu Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah, Managing Director Bank Mandiri Fransisca Mok, dan General Manager Bank Mandiri Shanghai Loke Poh Alam.
Bank Mandiri Cabang Shanghai berkantor di 1201-1204 Bank of Shanghai Tower, 168 Yin Cheng Middle Road, Pudong, Shanghai. Sejak beroperasi pada November 2011 hingga saat ini, Bank Mandiri Shanghai telah membukukan aset 48,22 juta dolar AS. Hingga akhir tahun ini, aset Bank Mandiri Shanghai diharapkan dapat meningkat hingga mencapai kisaran 120 juta dolar AS.
Sebagai cabang bank asing baru di Cina, Bank Mandiri cabang Shanghai hanya akan memberikan layanan perbankan dalam mata uang asing (non-Renminbi). Sesuai regulasi, Cabang Shanghai akan dapat melayani transaksi perbankan dalam Renminbi setelah tiga tahun beroperasi, di mana perusahaan membukukan keuntungan selama dua tahun berturut-turut.