Jumat 27 Apr 2012 12:15 WIB

Rampung, Otopsi Ulang Tiga Jenazah TKI

Jenazah (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Jenazah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR - Otopsi tiga jasad Tenaga Kerja Indonesia asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang ditembak di Negeri Sembilan, Malaysia, 22 Maret 2012, kelar dilakukan. "Proses otopsi telah rampung, dan hasilnya segera dikirim ke Mabes Polri untuk diteruskan ke Kementerian Luar Negeri guna ditindaklanjuti," kata Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) AKBP Sukarman Husein, Jumat (27/4).

Keterangan itu disampaikan di lokasi penguburan umum Dasar Kubur, Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Jumat. Dalam lokasi penguburan umum itu, Mad Noor (28) dikuburkan, dan jasadnya diotopsi untuk kepentingan penyidikan, terkait dugaan pencurian organ tubuh TKI yang meninggal di Malaysia.

Mad merupakan satu dari tiga TKI asal Lombok Timur yang ditembak mati di Negeri Sembilan, Malaysia. Jenazahnya dipulangkan ke Indonesia hingga dimakamkan di kampung halamannya di Desa Pengadangan, Lombok Timur.

Dua TKI lainnya yang juga tewas ditembak di Malaysia, yakni Herman (34) dan Abdul Kadir Jaelani (25). Herman dan Jaelani merupakan paman dan keponakan, yang berasal dari Dusun Pancor Kopong Desa Pringgasela Selatan, Kecamatan Pringgasela,Kabupaten Lombok Timur. Jasad Herman dan Jaelani juga sudah diotopsi dan telah dikebumikan lagi di lokasi penguburan keluarganya di Pancor Kopong, pada Kamis (26/4), sehari sebelumnya.

Seperti otopsi jasad Herman dan Jaelani, proses autopsi jasad Mad Noor dimulai pukul 07.00 Wita, yang diawali dengan pembongkaran kuburan guna mengambil kedua jasad yang dikubur dalam peti yang dibawa dari Malaysia.

Otopsi ulang membutuhkan waktu 3-3.5 jam. Setiap jasad itu dikoordinasikan Kepala Biro Operasional Polda NTB Kombes Pol Pujiono Dulrahman. Sementara proses penyidikan dipimpin Direktur Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda NTB Kombes Pol Hary Sudwijanto.

Tim otopsi beranggotakan personil Polda NTB,Polres Lombok Timur dan tim medis dari instalasi forensik Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda NTB. AKBP Sukarman mengatakan, hasil otopsi itu juga akan disampaikan kepada sanak keluarganya, untuk diketahui.

"Nanti tim otopsi yang akan sampaikan hasilnya kepada sanak keluarganya. Semuanya akan menjadi jelas," ujar Sukarman yang mengaku belum bisa menyampaikan hasilnya karena akan diumumkan Kementerian Luar Negeri setelah dilaporkan Mabes Polri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement