Jumat 27 Apr 2012 14:25 WIB

Tersangka Kasus Chevron Alexiat akan Diperiksa di KBRI AS

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
JAM Pidsus Andhi Nirwanto
JAM Pidsus Andhi Nirwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Salah satu tersangka dalam kasus korupsi proyek bioremediasi fiktif PT Chevron Pasific Indonesia (CPI), Alexiat Tirtawidjaja belum dilakukan pemeriksaan dan diajukan cegah ke luar negeri karena masih berada di California, Amerika Serikat. Penyidik pun melayangkan surat pemanggilan untuk rencana pemeriksaan yang dilakukan di Kedutaan Besar RI di AS.

"Pokoknya kami upayakan (Alexiat diperiksa) di sana (Kedubes RI di AS) lah," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus), Andhi Nirwanto yang ditemui di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (27/4).

Andhi menambahkan tim penyidik satuan khusus (satsus) pada JAM Pidsus terus mengupayakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap tersangka Alexiat. Keberadaan Alexiat di California, AS untuk menemani suaminya yang sedang sakit dan membutuhkan perawatan selama enam bulan.

Maka itu, penyidik telah mengirimkan surat panggilan pemeriksaan terhadap Alexiat pada Selasa (24/4) lalu. Penyidik akan mengupayakan untuk memeriksa Alexiat di KBRI di AS. "Sudah dikirim Selasa (24/4) lalu, kita panggil melalui Chevron, kan dia pegawainya," ujarnya.

Sementara itu, Jaksa Agung, Basrief Arief menegaskan Kejagung masih terus melakukan penyidikan dalam kasus korupsi Chevron dengan mengirimkan tim khusus ke Riau untuk memeriksa beberapa saksi yang diduga mengetahui proyek bioremediasi fiktif.

Tim penyidik juga telah menggandeng tim ahli dalam melakukan pemeriksaan terhadap sampel tanah yang menjadi barang bukti tindak pidana korupsi PT CPI melalui dua perusahaan rekanan swasta yang ditunjuknya yaitu PT Sumigita Jaya dan PT Green Planet Indonesia.

"Penyidikan kasus Chevron masih terus berlanjut, kita tunggu saja hasil dari tim penyidik dan ahli dari Riau," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement