Jumat 27 Apr 2012 16:32 WIB

Malaysia Minta Maaf Telat Informasikan Penembakan TKI

Rep: Lingga Permesti/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Juru Bicara Kemenlu Michael S Tene
Foto: Antara
Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Juru Bicara Kemenlu Michael S Tene

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Malaysia meminta maaf atas keterlambatan informasi yang dikirim kepada pihak KPBRI terkait dengan kematian TKI Indonesia di Malaysia. "Dapat dicatat bahwa, pihak Malaysia melalui kepolisian Diraja Malaysia telah meminta maaf atas keterlambatan informasi yang diberikan kepada pihak KBRI terkait dengan kematian ketiga TKI yang dimaksud," kata Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Gedung Kemenlu, Jumat (27/4).

Sebelumnya, tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, NTB, yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28), tewas ditembak polisi Malaysia pada 25 Maret 2012 dinihari di kawasan Port Dickson, Malaysia. Polisi setempat berdalih penembakan dilakukan karena adanya dugaan penyerangan saat hendak ditangkap.

Marty juga mengaku sudah bertemu dengan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia. "Dubes Malaysia sudah kami panggilan sudah datang kemarin sore (Kamis, 26/4). Kemarin mereka menjelaskan peristiwa yang terkait penembakan para TKI tersebut," beber Marty.

Ketika ditanya wartawan mengenai tim dari Indonesia yang menyelidiki secara sendiri-sendiri, Marty menampik hal tersebut. "Saya kira tidak jalan sendiri-sendiri, karena sudah ada upaya dari dalam negeri terutama bekerja sama dengan Polri dan juga cara diplomasi tim di Kemenlu di Malaysia. Semua sudah terkoordinasi untuk menghimpun informasi seutuh dan selengkap mungkin," tandas Marty menanggapi tim dari BNPTKI yang juga turut menyelidiki kasus tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement