REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah Malaysia meminta maaf atas keterlambatan informasi yang dikirim kepada pihak KPBRI terkait dengan kematian TKI Indonesia di Malaysia. "Dapat dicatat bahwa, pihak Malaysia melalui kepolisian Diraja Malaysia telah meminta maaf atas keterlambatan informasi yang diberikan kepada pihak KBRI terkait dengan kematian ketiga TKI yang dimaksud," kata Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa, di Gedung Kemenlu, Jumat (27/4).
Sebelumnya, tiga TKI asal Pancor Kopong, Pringgasela Selatan, Lombok Timur, NTB, yakni Herman (34), Abdul Kadir Jaelani (25), dan Mad Nur (28), tewas ditembak polisi Malaysia pada 25 Maret 2012 dinihari di kawasan Port Dickson, Malaysia. Polisi setempat berdalih penembakan dilakukan karena adanya dugaan penyerangan saat hendak ditangkap.
Marty juga mengaku sudah bertemu dengan Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia. "Dubes Malaysia sudah kami panggilan sudah datang kemarin sore (Kamis, 26/4). Kemarin mereka menjelaskan peristiwa yang terkait penembakan para TKI tersebut," beber Marty.
Ketika ditanya wartawan mengenai tim dari Indonesia yang menyelidiki secara sendiri-sendiri, Marty menampik hal tersebut. "Saya kira tidak jalan sendiri-sendiri, karena sudah ada upaya dari dalam negeri terutama bekerja sama dengan Polri dan juga cara diplomasi tim di Kemenlu di Malaysia. Semua sudah terkoordinasi untuk menghimpun informasi seutuh dan selengkap mungkin," tandas Marty menanggapi tim dari BNPTKI yang juga turut menyelidiki kasus tersebut.