REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran menilai, penempatan rudal pertahanan Eropa di Turki hanya menguntungkan Barat dan Israel. Selain itu, Iran juga mengkhawatirkan keberadaan rudal yang ditanam di sekitar Turki itu dianggap mengancam kesehatan dan dapat memunculkan banyak penyakit mematikan.
Komandan Pasukan Udara The Islamic Revolution Guards Corps (IRGC), Amir Ali Hajizadeh mengatakan, Turki sedang melakukan penelitian terhadap pengaruh rudal pertahanan dengan kesehatan. Berbagai ancaman penyakit seperti kelahiran bayi prematur, cacat mental pada anak, serta munculnya penyakit yang tak dapat disembuhkan sedang diamati para peneliti Turki.
Hajizadeh menuding, penyebaran sistem rudal pertahanan Eropa dilakukan demi kepentingan Zionis. Mereka melakukan hal tersebut untuk mengantisipasi program nuklir yang sedang dijalankan Iran. Keputusan untuk memasang sistem pertahanan rudal Eropa di Turki, dibuat pada pertemuan puncak NATO di Lisbon 2010 silam.
Saat itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk Turki, Francis Rikardone dan penasehat Menteri Luar Negeri, Firuddin Sinirlioglu menandatangani perjanjian. Isi perjanjian itu menyatakan akan menempatkan radar rudal di sebuah pangkalan militer, di Kyuredzhike September 2011 lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast menegaskan, Teheran telah berulang kali menyatakan kekhawatirannya pada Ankara. Menurut Mehmanparast perjanjian penempatan rudal pertahanan hanya menguntungkan pihak asing.
“Perjanjian penempatan rudal, hanya menguntungkan Israel dan pasukan asing lain di kawasan tersebut,” kata dia.