Sabtu 28 Apr 2012 08:06 WIB

Demo Sejuta Umat Digelar Lagi di Kairo

Peserta pengunjuk rasa di Bundaran Tahrir, Kairo, Jumat (27/4).
Foto: Amr Nabil/AP
Peserta pengunjuk rasa di Bundaran Tahrir, Kairo, Jumat (27/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kendati tidak sepadat pekan lalu, demontrasi sejuta umat kembali digelar di Bundaran Tahrir, di pusat kota Kairo, pada Jumat (27/4). Demonstasi itu untuk menolak calon presiden (capres) loyalis Presiden terguling, Husni Mubarak.

Bila aksi sejuta umat pada Jumat pekan silam yang diikuti ratusan ribu orang dari berbagai elemen pro demokrasi, maka kali ini hanya tampak diikuti puluhan ribu orang dari kubu Islam, Ikhwanul Muslimin, dan Salafi. Seperti unjuk rasa sejuta umat pada Jumat pekan lalu, laporan Antara, Sabtu (28/4) menyampaikan, spanduk dan yel-yel protes kali ini pun sama, yakni intinya menolak capres Ahmed Shafik, mantan Perdana Menteri yang dianggap loyalis Mubarak.

Shafik termasuk 13 capres yang lolos dalam daftar final yang akan bertarung dalam pemilihan presiden pada 23 dan 24 Mei mendatang. Shafik sendiri pada awal pekan ini telah dikesampingkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari daftar capres terkait dengan disahkannya Undang-Undang yang melarang para mantan pejabat tinggi di masa Mubarak untuk ikut capres.

Namun, KPU Mesir pada Rabu (25/4), menerima kembali Shafik dalam daftar capres setelah purnawirawan jenderal itu mengajukan memori hukum bahwa pengesampingannya sebagai capres tidak konstitusional. Undang-Undang pelarangan loyalis Mubarak itu menyebutkan bahwa para pejabat tinggi di era Mubarak tidak diperkenankan ikut dalam pencapresan. Para pejabat itu, terutama yang menjabat selama 10 tahun hingga 11 Februari 2011.

Mantan Menteri Luar Negeri, Amr Moussa, salah satu capres kuat saat ini, lolos dari UU tersebut, karena telah 11 tahun keluar dari jajaran pemerintahan rezim Mubarak dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Liga Arab. Akhir masa tugasnya adalah tahun lalu.

Daftar final capres saat ini tercatat 13 orang setelah KPU pada 14 April lalu mengesampingkan 10 capres termasuk mantan Wakil Presiden Omar Suleiman dan capres populer dari Ikhwanul Muslimin, Khairat El Shater, karena dianggap tidak memenuhi persyaratan.

Selain Shafik dan Amr Moussa, para capres yang akan memperebutkan posisi terhormat tersebut adalah Mohamed Moursi, Abul Ezz Al Hariri, Mohamed Fauzi, Husam Khairallah, Abdel Monem Abul Fatuh, Hosam El Bastawesi, Mahmoud Hesamuddin, Salem El Awwa, Hamdain Sibahi, Abdellah El Asaal, dan Khaled Ali.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement