REPUBLIKA.CO.ID, PESHAWAR, PAKISTAN- Serangan pesawat tak berawak AS, menurutu keterangan sejumlah pejabat dan saksi, menewaskan empat terduga militan di kawasan suku Waziristan Utara, Pakistan, dekat perbatasan dengan Afghanistan, Minggu (29/4).
Serangan itu, gempuran pertama dalam waktu hampir sebulan, ditujukan pada sebuah sekolah menengah perempuan yang sudah ditinggalkan dan digunakan oleh militan di Miranshah, kota utama di Waziristan Utara, kata mereka. Menurut mereka, tiga militan juga cedera dalam serangan tersebut.
"Kami menyadap pembicaraan internal militan yang meminta penyiapan empat peti mati bagi orang-orang yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak itu. Kami tidak tahu identitas atau kewarganegaraan mereka namun mereka yang tinggal di sekolah perempuan itu sebagian besar orang Arab," kata seorang pejabat keamanan.
Seorang warga setempat, Haji Niamat Khan, mengatakan, lebih dari dua lusin militan tinggal di sekolah tersebut ketika serangan itu dilancarkan.
Serangan terakhir pesawat tak berawak pada 30 Maret menewaskan empat terduga militan dan mencederai tiga orang, juga di kota Miranshah yang dikenal sebagai sarang Taliban Pakistan dan gerilyawan asing.
Serangan-serangan itu merupakan penghalang utama bagi perbaikan hubungan antara Pakistan dan AS, yang memburuk tahun lalu karena serangan AS yang menewaskan Osama bin Laden di dalam wilayah Pakistan dan serangan udara NATO di dekat perbatasan dengan Afghanistan yang menewaskan 24 prajurit Pakistan.