Rabu 02 May 2012 02:03 WIB

Teganya, Gajah Betina Ini Tewas Diracun

Warga menyaksikan seekor gajah Sumatera yang mati di Desa Krueng Ayon Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, Selasa (1/5). Gajah betina yang berusia 18 tahun itu diduga tewas akibat di racun pemilik perkebunan sawit.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Warga menyaksikan seekor gajah Sumatera yang mati di Desa Krueng Ayon Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya Provinsi Aceh, Selasa (1/5). Gajah betina yang berusia 18 tahun itu diduga tewas akibat di racun pemilik perkebunan sawit.

REPUBLIKA.CO.ID, CALANG -- Seekor gajah betina berusia 18 tahun ditemukan tewas di perkebunan kelapa sawit Desa Krueng Ayon, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, diduga diracun.

Komandan Ranger CRU Sampoiniet Muchtar di Calang, Selasa, mengatakan, binatang dilindungi yang diduga tewas dua hari lalu itu akibat makan racun.

Dia mengatakan, satwa yang berbadan besar itu ditemukan tewas di atas badan jalan lintas SP Empat dan SP Lima yang merupakan kawasan transmigrasi.

Gajah itu juga telah memiliki anak jantan berusia sekitar 1,5 tahun yang hingga saat ini masih berkeliaran di lokasi tewas induknya.

Muchtar mengatakan, ciri fisik gajah itu saat ditemukan tim ranger antara lain badannya berwarna biru, dari dubur keluar usus, dan darah, serta dari mulut mengeluarkan busa, sehingga kemungkinan besar binatang tersebut tewas akibat racun.

Ia mengatakan, konflik gajah di kawasan pinggiran Gunung Krueng Bekah yang berjarak sekitar 30 kilometer barat Calang, Ibu Kota Aceh Jaya itu sering terjadi sejak tujuh tahun terakhir.

Kawanan gajah sering turun ke pemukiman penduduk dan merusak ladang serta perkebunan warga.

Binatang berbelalai panjang tersebut terpaksa turun ke permukiman penduduk karena habitatnya sudah terganggu penebangan liar, katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement