Selasa 01 May 2012 15:53 WIB

Muslim Prancis tak Dukung Sarkozy?

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
Nicolas Sarkozy
Foto: Claude Paris/AP
Nicolas Sarkozy

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Jika selama ini Muslim Prancis tak ikut serta dalam pemilihan umum (Pemilu), tahun ini ada upaya khusus untuk mengangkat suara umat Muslim. Jutaan suara kuat dari umat Muslim Prancis, diperkirakaan akan mendongkrak kemenangan salah satu calon.

Para Imam dan asosiasi Islam di Prancis menyerukan pada umat Muslim Prancis untuk memenuhi kewajiban mereka sebagai warga negara. Mereka diminta pergi ke tempat pemungutan suara putaran kedua, pada Ahad ini. Meski tak ada arahan resmi untuk mendukung salah satu calon, namun langkah ini dinilai cukup berani di tengah gelombang diskriminasi Islam di Prancis. Dimana afiliasi agama secara resmi dilarang dan sekularisme diabadikan dalam konstitusi.

Salah satu calon presiden dari Partai Sosialis, Francois Hollande, menurut banyak pengamat lebih memungkinkan mendapat suara dari pemilih Muslim. Sebab lawannya, Presiden Nicolas Sarkozy dari Partai Sosialis, sebelumnya telah banyak bergesekan dengan umat Muslim Prancis dalam kampanyenya. Para ahli memprediksi, umat Muslim di wilayah miskin dan pemuda Muslim akan lebih cenderung memilih Hollande.

Tapi pemilih Muslim sangat beragam, dan tak ada jaminan mereka akan mendongkrak suara dalam perhitungan pemilu kelak. Sebab, sebagian besar umat Muslim masih berpandangan pada pemilu terdahulu. Muslim Prancis terdahulu cenderung menghindari politik dan tak ikut dalam pemilu.