REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Dua pendaki asal Yogyakarta, Pandu Setiawan dan Koko, dilaporkan tersesat di Gunung Slamet, Jawa Tengah. Anggota Badan Search and Rescue Daerah (Basarda) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Rudi Setiawan saat dihubungi di Purwokerto, Selasa siang, membenarkan laporan tersebut.
"Saat ini, saya bersama tim Basarnas Pos Cilacap sedang menuju Pos Pendakian Gunung Slamet di Bambangan, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, untuk membantu proses evakuasi," katanya. Menurut dia, kedua pendaki tersebut telah ditemukan oleh tim SAR Purbalingga dan pecinta alam dalam keadaan selamat.
Akan tetapi, dia mengaku belum bisa memastikan apakah evakuasi akan langsung dilakukan begitu tiba di Pos Bambangan pada Selasa malam. Atau menunggu hingga Rabu (2/5) pagi mengingat jika sore hari cuaca di Gunung Slamet berkabut dan hujan.
Secara terpisah, petugas Pos Pendakian Gunung Slamet-Bambangan, Sugeng mengatakan, kedua pendaki yang pelajar salah satu SMA negeri di Yogyakarta itu mendaki Gunung Slamet melalui jalur Baturraden, Kabupaten Banyumas, pada Minggu (29/4) pagi. Mereka, tuturnya, mengirimkan pesan singkat kepada keluarganya pada Senin (30/4) malam dan mengabarkan jika mereka tersesat.
"Meskipun belum mengetahui posisi keduanya, keluarga mereka pun menghubungi tim SAR Purbalingga. Tadi pagi (Selasa, red.) keluarga kembali menerima pesan singkat yang mengabarkan jika dua pendaki ini berada di daerah Pelawangan, sekitar puncak Gunung Slamet," katanya.
Setelah mengetahui posisi kedua remaja tersebut, kata dia, tim SAR yang berada di Pos Pendakian Gunung Slamet-Bambangan segera berangkat mendaki ke puncak. "Mereka berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dengan delapan anggota," kata dia.
Ia mengatakan, petugas sempat terhubung dengan Pandu Setiawan saat telepon selulernya mendapat sinyal.
Menurut dia, Pandu mengatakan jika terpisah dari Koko karena rekannya ini diduga naik ke puncak untuk mencari pendaki lain karena mereka kehabisan bekal.