Rabu 02 May 2012 08:41 WIB

Khartoum Tuduh Sudan Selatan Perluas Agresi

Red: Dewi Mardiani
Fasilitas ladang minyak di Heglig, Sudan.
Foto: Abd Raouf/AP
Fasilitas ladang minyak di Heglig, Sudan.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM -- Sudan Selatan menduduki daerah-daerah baru di perbatasan dengan Sudan. Menurut Kementerian Luar Negeri Khartoum, upaya pendudukan itu dilakukan dalam satu pola perluasan agresi.

"Pemerintah Sudan menginformasikan bahwa Sudan Selatan dan tentaranya sedang berusaha memperluas agresi serta menduduki beberapa daerah yang disengketakan dengan paksa. Sudan tidak dapat membiarkan pasukan pendudukan menegakkan kekuasaan mereka," katanya, Selasa (1/5) seperti dilansir AFP dan Antara, Rabu (2/5).

Pernyataan itu dikeluarkan seminggu setelah pasukan Sudan Selatan mengatakan mereka telah merampungkan penarikan dari daerah minyak utama, Heglig. Daerah itu mereka duduki selama 10 hari yang juga dilakukan serangan-serangan udara Sudan di perbatasan Sudan Selatan.

Militer Sudan mengatakan meereka memaksa pasukan Sudan Selatan mundur dari Heglig. Paksaan itu berupa pertempuran paling seru dalam sebulan bentrokan perbatasan dan menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perang lebih luas antara kedua negara itu.