Rabu 02 May 2012 22:31 WIB

Mesir: Dubes Arab Saudi Terjamin, tak Ada Ancaman Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Mesir membantah laporan bahwa Duta Besar Arab Saudi di Kairo Ahmad Abdul Aziz Katan mendapat ancaman pembunuhan oleh warga Iran.

"Sejak datang ke Kairo hingga kepulangannya pada akhir pekan lalu, keamanan Dubes Arab Saudi itu terjamin dan tidak ada ancaman pembunuhan," kata seorang pejabat Mesir seperti dikutip suratkabar semi-pemerintah Mesir, Al Ahram, Rabu.

Dubes Katan meninggalkan Kairo pada Sabtu (28/4) lalu karena dipanggil pulang oleh Riyadh untuk konsultasi terkait aksi unjuk rasa di Kedubes Arab Saudi di Kairo atas desakan pembebasan seorang pengacara dan aktivis Mesir, Ahmed Al Gezawi, yang ditahan di Arab Saudi.

Gezawi ditahan pada awal April di Bandara Jeddah, Arab Saudi -- saat kedatangan bersama istrinya dari Kairo untuk beribadah umrah -- atas tuduhan penyelundupan obat terlarang.

Ketua Dewan Nasional Wilayah Makkah, Arab Saudi, Hussein Sharif sedang menyediakan pengacara Arab Saudi untuk membela Gezawi.

Para pengunjuk rasa di Kairo tidak menerima penahanan itu karena dianggap tuduhan terhadap Gezawi itu hanya rekayasa pihak keamanan Arab Saudi.

Aksi protes tersebut mendorong Arab Saudi memanggil pulang Dubes Kattan dan menutup kantor Kedubesnya di Kairo dan dua konsulat di kota Iskandariyah dan Suez sejak pekan lalu hingga waktu yang belum ditentukan.

Beberapa media di Timur Tengah mengutip penasehat hukum Kedubes Arab Saudi mengatakan, pihak keamanan Mesir menggagalkan rencana pemubunuhan terhadap dubes Kattan oleh tiga warga Iran di Kairo.

Ketua Dewan Tertinggi Militer Mesir yang berkuasa, Marsekal Hussein Tantawi telah melakukan pembicaraan telepon dengan Raja Arab Saudi Abdullah Bin Abdul Aziz terkait pemanggilan pulang Dubes Kattan.

Raja Abdullah dikutip mengatakan pemanggilan pulang Dubes Kattan itu hanya untuk konsultasi dan persoalan itu akan dipecahkan dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, Dubes Mesir untuk Arab Saudi, Mahmoud Auf, telah kembali ke Riyadh pada Selasa setelah cuti beberapa hari di Kairo.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement