Rabu 02 May 2012 23:34 WIB

'Perjuangan Endang Jadi Inspirasi Bangsa'

 Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Pelayat mendoakan jenasah Menkes non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih di kediamannya Jalan Pendidikan, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Zuber Safawi mengemukakan, perjuangan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih melawan penyakit kanker yang dideritanya memberikan inspirasi tersendiri bagi bangsa Indonesia.

"Perjuangan almarhumah melawan penyakitnya itu menginspirasi kami semua. Bahwa di tengah penyakitnya, dia menyerahkan diri untuk tetap membangun kesehatan bangsa," kata Zuber di Jakarta, Rabu.

Dia menyatakan, bangsa ini telah kehilangan salah satu srikandi terbaiknya, yang mengemban tugas mulia dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.

"Di tengah perjuangan melawan kanker, almarhumah tetap tekun menjalankan tugas sebagai mitra Komisi IX, bahkan dalam setiap rapat dengan DPR, beliau tak pernah terlihat sedang sakit," ujarnya.

Padahal seperti diketahui, Menkes Endang divonis mengidap kanker paru sejak 1,5 tahun yang lalu.

Kebersamaan Menkes selama ini dinilai Zuber telah memberi kontribusi signifikan dalam mengawal program-program untuk kemaslahatan bangsa.

"Beliau sangat concern mengusung program pembangunan kesehatan, terutama terkait penurunan kematian ibu dan bayi, dan salah satunya yang kita nikmati adalah jampersal (jaminan persalinan)," ujarnya.

Program Jampersal menjamin persalinan bagi ibu melahirkan sejak perawatan semasa hamil, saat melahirkan, hingga pelayanan bayi baru lahir.

Selain Jampersal, Menkes bersama DPR kerap memperjuangkan kenaikan dana Jamkesmas, serta Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), yang sebagian besar untuk puskesmas di seluruh pelosok, dalam setiap pembahasan APBN.

"Salah satu ide besarnya yang saya kira harus dilanjutkan penerusnya adalah pembangunan Rumah Sakit Pratama, yakni RS tanpa kelas yang penting dalam pelayanan masyarakat peserta Jamkesmas dan peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) nantinya," katanya.

Karena itu, Zuber berjanji akan mengawal program-program kesehatan promasyarakat melalui Komisi IX agar dapat dilanjutkan oleh penerus Menkes berikutnya.

"Semangat almarhumah akan terus kita bawa dalam kerja-kerja kedewanan, bahwa amanah rakyat harus selalu berada di atas kepentingan diri pribadi, apapun kondisinya," ujar Zuber.

Sebelumnya, saat masih terbaring di RSCM, Menkes Endang sempat menyatakan mengundurkan diri ketika dijenguk Presiden SBY beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukkan kekhawatiran Menkes bahwa dirinya tidak dapat menjalankan amanah dengan baik, dan hal itu pun menjadi kata terakhir Menkes yang disampaikan pada SBY.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement