Kamis 03 May 2012 15:31 WIB

SBY: Endang Pimpin Reformasi Kesehatan

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Endang Rahayu Sedyaningsih resmi mengundurkan diri sebagai menteri kesehatan. Pengunduran diri itu disampaikan Endang kepada Presiden SBY yang menjenguknya di RSCM, Kamis (26/4).
Endang Rahayu Sedyaningsih resmi mengundurkan diri sebagai menteri kesehatan. Pengunduran diri itu disampaikan Endang kepada Presiden SBY yang menjenguknya di RSCM, Kamis (26/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih telah berjuang untuk memimpin reformasi kesehatan. Selama menjabat sebagai Menkes untuk periode 2009-2014, Endang telah menggagas program pembangunan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Di tengah sakit yang dideritanya, beliau tetap bekerja keras tanpa kenal lelah dan menyerah. Almarhumah memimpin sendiri program reformasi kesehatan,” katanya, Kamis (3/5) saat memberikan sambutannya sebelum pemakaman Almarhuman di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.

Program itu ditujukan untuk mengatasi penyakit menular, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta mengurangi prosentase gizi buruk di seluruh pelosok tanah air. “Reformasi kesehatan yang dipimpinnya adalah bagian dari visi besar almarhumah,” katanya.

Menurutnya, wujud dari tanggung jawab mantan Menkes itu tetap ditunjukkan hingga menjelang akhir hayat, meskipun satu tahun belakangan ia berjuang melawan penyakitnya. Hingga pada akhirnya, dengan memahami kondisi kesehatannya sendiri, Endang pun mengajukan pengunduran diri. Tujuannya adalah agar kinerja kementerian tidak terganggu. “Sungguh sebuah sikap dan rasa tanggung jawab yang patut kita teladani bersama,” katanya.

Prosesi pemakamannya dimulai pada pukul 11.00 WIB. Presiden SBY didampingi Wakil Presiden Boediono. Jajaran menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II pun tampak menghantarkan Almarhumah ke peristirahatan terakhirnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement