Kamis 03 May 2012 18:49 WIB

Rama Pratama Siap Dikonfrontasi dengan DW

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Karta Raharja Ucu
Rama Pratama
Rama Pratama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera, Rama Pratama mengklaim aliran uang dari Dhana Widyatmika sebesar Rp 170 juta dikirim ke rekening pribadinya, bukan ke perusahaan investasi miliknya, PT Sangha Poros Capital (SPC). Rama pun mengaku siap jika akan dikonfrontasi dengan Dhana oleh penyidik Kejaksaan Agung.

"Oya silahkan (dikonfrontasi dengan Dhana Widyatmika). Nanti di pengadilan akan menjadi bukti semua ini ya," kata Rama Pratama di Gedung Bundar JAM Pidsus Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (3/5).

Rama Pratama tiba di Gedung Bundar sekitar pukul 09.00 WIB dan selesai diperiksa pada pukul 17.25 WIB. Ia mengaku dicecar sebanyak 44 pertanyaan tim penyidik satuan khusus (satsus) terkait dengan kasus korupsi dan pencucian uang yang dilakukan Dhana Widyatmika.

Dalam pemeriksaan tersebut, Rama mengakui adanya aliran uang dari Dhana sebesar Rp 170 juta. Namun aliran uang tersebut sifatnya personal karena ada urusan hutang piutang dan bisnis. Aliran uang itu juga tidak dialirkan ke perusahaan investasi miliknya, PT Sangha Poros Capital (SPC). Apalagi ia terus berkelit PT SPC tidak memiliki rekening sendiri.

Rama yang mengaku mengenal Dhana sejak SMA itu juga mengatakan, bisnisnya dengan Dhana mengenai jual beli mobil salah satunya mobil Kijang Inova. Namun ia enggan menjelaskan secara detail mengenai hubungan bisnis tersebut. "Bisnisnya jual beli mobil seperti Kijang Inova. Semua detail pemeriksaan, bisa ditanyakan langsung ke pihak kejaksaan ya," kilahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement