Kamis 03 May 2012 19:45 WIB

Pengendara Vespa dengan Koboy TNI Buat Kesepakatan Damai

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Aksi koboy Palmerah, Jakarta, Senin (30/4).
Aksi koboy Palmerah, Jakarta, Senin (30/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ada kesepakatan damai antara penunggang Vespa dengan anggota Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat yang belakangan dicap sebagai "Koboy Palmerah". Kesepakatan itu diakui oleh Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispen AD), Brigjen (inf) Pandji Suko Hari,

Pandji mengatakan, kesepakatan tersebut dilakukan kedua belah pihak pada pertemuan awal yang dimediasikan pihaknya melalui Pomdam Jaya. "Kedua belah bihak sudah sepakat berdamai," ungkapnya dalam sambungan telepon, Kamis (3/5).

Kendati demikian, pihaknya menolak tegas jika dikatakan dalam kesepakatan damai tersebut, sang pengendara Vespa yang menjadi korban aksi Koboy Palmerah mendapat tekanan. Pandji mengatakan, jika benar hal tersebut terjadi, pihaknya mempersilakan pada pengendara Vespa untuk memberikan laporan kepada kepolisian. "Silakan saja melapor. Wong itu tidak terjadi kok," ujarnya.

Menurut Pandji, dalam video yang terunggah di Youtube dan diketahui dilakukan anak buahnya itu, tidak menggambarkan secara keseluruhan kejadian yang terjadi. Dia mengistilahkan tidak akan muncul asap jika tidak ada api.

Karena itu, dalam kejadian tersebut, Pandji mengatakan emosi adalah akar penyebab kejadian. "Dua-duanya emosi saja itu," ujarnya. Apalagi, lanjut dia, pengendara sepeda motor sangat dekat dengan sikap ugal-ugalan.

Kendati demikian, Pandji menyayangkan hal tersebut dilakukan oleh anak buahnya yang berpangkat Kapten. Menurut dia, seorang TNI tidak sepatutnya melakukan hal tersebut, lantaran TNI terjaga sumpah komando yang tidak boleh menyakiti hati masyarakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement