REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kantor Sekretariat Daerah dan kantor Bupati Mesuji kembali di bakar. Pelaku juga menjarah sejumlah barang penting milik pemkab setempat, termasuk lemari besi dan sejumlah komputer.
"Mereka kan menyegel kantor itu sebelum dibakar, pegawai tidak dibolehkan masuk. Mereka membakar apa yang tidak bisa diangkut," kata Firman, salah seorang PNS di bagian keuangan setempat, di Mesuji, Jumat (4/5)pagi.
Namun, ia mengaku tidak tahu isi brankas yang juga ikut dijarah massa itu, begitu juga isi komputer tersebut.
Sementara itu, sejumlah PNS lainnya menyebutkan sebagian besar berkas keuangan pemkab setempat hangus akibat pembakaran itu.
"Sebagian besar berkas keuangan tidak terselamat, habis terbakar," kata Tuti, salah satu PNS di bagian keuangan Pemkab Mesuji. Dia menyebutkan, hampir seluruhnya berkas berisi data-data keuangan tahun 2009- 2012 terbakar, kecuali satu dus berkas keuangan tahun 2009.
"Data keuangan tahun 2011 hampir selesai direkapitulasi, namun sudah hangus. Saya tidak tahu bagaimana menyusunnya lagi, karena semua berkasnya sudah habis terbakar," katanya. Pegawai lainnya, Reni, juga menyebutkan semua berkas keuangan di kantornya habis terbakar.
Sementara itu, pihak kepolisian menambah kekuatan, meski kondisi sudah mulai kondusif. "Barusan tiba truk berisi polisi untuk memperkuat polisi yang ada," kata salah satu warga setempat.
Kondisi Mesuji sudah berangsur kondusif, namun aparat kepolisian masih melakukan penjagaan di lokasi kantor Pemkab Mesuji dan rumah dinas bupati setempat.
Sementara di perkantoran Pemkab Mesuji, Jumat pagi, sejumlah pegawai negeri sipil setempat melakukan pemeriksaan atas puing-puing kebakaran itu untuk mencari berkas atau barang lainnya yang tidak terbakar. Sejumlah PNS Pemkab Mesuji juga bekerja di mes, sekitar 40 meter dari puing kantor terbakar.
Meski kondisi Mesuji sudah mulai kondusif, aparat kepolisian tetap berjaga di areal perkantoran Pemkab Mesuji. Mereka juga membangun satu pos pemeriksaan sehubungan Mendagri direncanakan berkunjung ke daerah itu pada Sabtu.
Kantor Pemkab Mesuji dibakar massa yang berjumlah 300 orang kemarin. Sebagian massa itu diduga pendukung Ismail Ishak, Wakil Bupati Mesuji nonaktif.
Massa membakar kantor Bupati Mesuji karena keluarga Ismail Ishak tidak terima rencana Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang tetap menonaktifkan Ismail Ishak dari jabatannya sebagai wakil bupati setempat. Ismail Ishak terancam dicopot dari jabatannya karena saat ini berstatus terpidana kasus korupsi, dan sekarang tengah menjalani hukuman di PL Menggala.