Jumat 04 May 2012 14:31 WIB

Kena Bacok di Sekujur Tubuh, Seorang Pelajar Tewas

Rep: Rosmha Widiyani/ Red: Hazliansyah
Puluhan pelajar SMA diamankan polisi di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/4). Polisi mengamankan sejumlah senjata tajam dari tangan mereka yang diduga hendak digunakan untuk tawuran
Foto: Antara
Puluhan pelajar SMA diamankan polisi di jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (3/4). Polisi mengamankan sejumlah senjata tajam dari tangan mereka yang diduga hendak digunakan untuk tawuran

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Aksi tawuran pelajar masih marak terjadi. Tidak jarang tawuran yang disebabkan permasalahan sepele berujung maut.

Seorang siswa di Bekasi tewas setelah mendapat luka bacok di hampir sekujur tubuhnya dalam sebuah aksi tawuran, Kamis (3/5) petang. Korban bernama Bayu Dwi Kurniawan (16).

Korban menderita luka bacok di kepala belakang, bahu, tangan kanan, pinggul kanan, dada dan muka. Tidak hanya itu, di tubuh korban juga terdapat luka sabetan gear kendaraan bermotor.

Korban tewas dalam perjalanan ke RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur.

Selain korban tewas, dua siswa dilaporkan terluka parah.

Korban bernama Muhadi Adnan (16) yang kini masih dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Warga Cilincing Jakarta Utara ini menderita luka bacok di siku kanan. Sementara Rahmat Rivaldi (16) dirawat di RSU Kota Bekasi, dengan luka bacok di bagian punggung. Rahmat adalah warga Rawamangun, Jakarta Timur.

Semua korban berstatus pelajar di SMK Ristek, Cakung, Jakarta Timur. 

"Mereka akan berkunjung ke rumah teman. Ketika melintas jalan tersebut, tiba-tiba mereka diserang. Besar kemungkinan jumlah penyerang lebih banyak. Akibatnya perkelahian tidak seimbang. Tapi sampai sekarang, kita belum tahu detail jumlah penyerang," kata  Kepala Sie Humas Polresta Bekasi Kota Sektor Bekasi Timur, AIPTU Sugeng Supriyanto, pada Republika Jumat (4/5).

Namun Sugeng memastikan, pelajar yang terlibat tawuran berasal dari luar Kota Bekasi.  "Kalau di kita situasi sudah relatif kondusif. Tawuran sudah mulai berkurang," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement