REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Aksi tawuran pelajar masih marak terjadi. Tidak jarang tawuran yang disebabkan permasalahan sepele berujung maut.
Seorang siswa di Bekasi tewas setelah mendapat luka bacok di hampir sekujur tubuhnya dalam sebuah aksi tawuran, Kamis (3/5) petang. Korban bernama Bayu Dwi Kurniawan (16).
Korban menderita luka bacok di kepala belakang, bahu, tangan kanan, pinggul kanan, dada dan muka. Tidak hanya itu, di tubuh korban juga terdapat luka sabetan gear kendaraan bermotor.
Korban tewas dalam perjalanan ke RS Mitra Keluarga, Bekasi Timur.
Selain korban tewas, dua siswa dilaporkan terluka parah.
Korban bernama Muhadi Adnan (16) yang kini masih dirawat di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Warga Cilincing Jakarta Utara ini menderita luka bacok di siku kanan. Sementara Rahmat Rivaldi (16) dirawat di RSU Kota Bekasi, dengan luka bacok di bagian punggung. Rahmat adalah warga Rawamangun, Jakarta Timur.
Semua korban berstatus pelajar di SMK Ristek, Cakung, Jakarta Timur.
"Mereka akan berkunjung ke rumah teman. Ketika melintas jalan tersebut, tiba-tiba mereka diserang. Besar kemungkinan jumlah penyerang lebih banyak. Akibatnya perkelahian tidak seimbang. Tapi sampai sekarang, kita belum tahu detail jumlah penyerang," kata Kepala Sie Humas Polresta Bekasi Kota Sektor Bekasi Timur, AIPTU Sugeng Supriyanto, pada Republika Jumat (4/5).
Namun Sugeng memastikan, pelajar yang terlibat tawuran berasal dari luar Kota Bekasi. "Kalau di kita situasi sudah relatif kondusif. Tawuran sudah mulai berkurang," ujarnya.