REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Final Piala FA dapat menjadi saksi pertempuran 'orang-orang canggung' pada Sabtu (5/5) malam. Dua striker berbanderol mahal Andy Carroll dan Fernando Torres mengincar penebusan di Wembley, setelah musim berat yang mereka lalui di Liverpool dan Chelsea.
Carroll dan Torres terkait dalam salah satu kesepakatan transfer paling dramatis sepanjang sejarah pada tahun lalu. Torres yang berharga 50 juta pound pergi dari Liverpool untuk pindah ke Chelsea, memicu Carroll yang berharga 35 juta pounds pindah dari Newcastle United ke Anfield.
Besarnya harga transfer itu seolah sangat membebani kedua penyerang itu bahkan sejak bursa transfer ditutup. Keduanya begitu kesulitan mencetak gol bagi klub barunya.
Bagaimanapun, saat gemuruh Wembley sudah semakin dekat, itu adalah tanda-tanda bahwa kedua pemain sudah siap untuk membayar lunas besarnya transfer mereka dengan mata uang yang dipakai oleh keduanya: gol.
Torres, yang disebut-sebut sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia beberapa tahun silam, menderita masa-masa sulit di musim penuh pertamanya di Chelsea. Ketajamannya di depan gawang digantikan oleh koordinasi gerak tubuh yang kacau.
Pemain internasional Spanyol tersebut menghabiskan 1.541 menit bermain selama lima bulan tanpa torehan satu gol pun, sampai ia mencetak dua gol saat Chelsea menang 5-2 atas Leicester City di perempat final Piala FA.
Bahkan hal tersebut tidak cukup untuk membuat Torres dimasukkan manajer sementara Roberto Di Matteo ke tim inti. Di Matteo lebih memilih mengandalkan kuda perang berusia 34 tahun, Didier Drogba, pada pertandingan-pertandingan terbesar.
Bagaimanapun, Torres yang tampil sebagai pemain pengganti mampu mencetak gol penyeimbang kedudukan saat Chelsea memenangi semifinal Liga Champions bulan lalu, dengan penyelesaian yang sangat khas.
Saat menghadapi Queens Park Rangers pada Minggu, kelihatannya aksi heroik Torres di Nou Camp telah menyingkirkan mentalitas buruk ketika sang penyerang membukukan hatrik pertamanya untuk Chelsea untuk mengantar Si Biru menang 6-1 atas lawannya yang terancam degradasi tersebut.
Namun, apakah itu cukup membuatnya jadi pilihan utama menggeser posisi Drogba di Wembley?
Lanjut ke: Penebusan 'Dosa' Torres dan Carrol di Wembley (2)