REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON---Sejumlah pedagang ikan kering di daerah Pantura Cirebon mengaku terancam gulung tikar akibat penjualan mereka turun hingga 75 persen.
Aming, pedagang ikan kering di Pekalipan Kota Cirebon mengatakan, sejumlah bandar ikan kering di kota Cirebon terancam gulung tikar karena bersaing dengan perajin ikan kering di Pantura langsung menjual ke pedagang di beberapa pasar tradisional.
Menurut Aming, sejak tahun 2000 perajin langsung menjualnya ke pedagang ikan asin di pasar, sebelumnya ditampung di Pekallipan, kini omzet mereka hanya melayani kebutuhan rumah tangga turun hingga 75 persen.
"Penjualan ikan kering hasil olahan Pantura lesu akibat dari ulah bandar besar langsung ke pasar, kini tinggal dua toko yang menjual ikan kering, sebelumnya sekitar sepuluh pedagang,"kata Aming.
Burhan, seorang pembeli di toko Aming mengaku, sengaja belanja ikan kering di Pekalipan karena harganya lebih murah dibandingkan dipasar tradisional, sebelumnya harus antre karena langganan dari Majalengka, Kuningan dan Sumedang berdatangan, kini sepi pembeli.
Menurut Burhan, tinggal dua toko lagi yang menjual ikan kering karena sekitar delapan kios gulung tikar, awal tahun 2000 penjualan mereka mulai turun akibat perajin langsung memasok ke pedagang di pasar tradisional.