REPUBLIKA.CO.ID, GAMBIR - Ratusan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melakukan demo di Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) yang terletak di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (4/5) siang.
Mereka memprotes pembakaran kitab suci Al Quran yang dilakukan oleh Pastor dari Amerika Serikat, Terry Jones pada Ahad (29/4).
Dalam orasinya itu, HTI mengutuk tindakan Jones sebagai tindakan keji, tidak beradab dan sangat merendahkan kehormatan, keagungan serta kesucian Al Qur’an. "Pembakaran AlQuran merupakan penghinaan terhadap Islam dan kaum muslimin seluruh dunia,’’ ujar Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI pada (4/5).
"Pembakaran kitab suci Alquran sebagai bukti kegagalan AS dalam melindungi kehormatan agama (Islam) dan kitab sucinya. Hal ini sekaligus menunjukkan doktrin penghormatan dan perlindungan HAM hanya omong kosong belaka."
Peristiwa ini, katanya, menunjukkan kelemahan umat islam. Meski jumlahnya sangat banyak yaitu mencapai 1,5 miliar ternyata tidak mampu melindungi kehormatan umat Islam termasuk kitab sucinya.
Demo ini berlangsung tertib dan damai. Pantauan Republika, aksi ini tidak menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi. Sementara itu, puluhan polisi dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi.
Selain melakukan orasi. mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan "caliphate the true shield of quran, licas pembakar quran’’.
Sementara itu, perwakilan dari Kedubes AS sendiri tak nampak keluar untuk menanggapi aksi ini.
Sejumlah Negara seperti Iran dan Amerika Serikat (Negara asal pastor pembakar Al Quran) memprotes tindakan tersebut. Iran menyebut tindakan Jones tersebut provokatif. Iran pun mendesak otoritas AS untuk mengambil tindakan tegas guna mencegah terulangnya insiden tersebut.
Sebelumnya pada tahun lalu (20/3/2011), asisten pastor gereja Dove World Center bernama Wayne Sapp juga melakukan hal yang sama seperti Jones.