Sabtu 05 May 2012 23:50 WIB

Meneropong Islam di New Dehli

Rep: prima restri/ Red: M Irwan Ariefyanto
Masjid Jama di New Dehli
Foto: ap
Masjid Jama di New Dehli

REPUBLIKA.CO.ID,Sejak dahulu, New Delhi sudah menjadi pusat Islam Kerajaan Moghul. Hingga kini pun, Islam tumbuh dengan baik di ibu kota India itu. Di jajaran pemerintahan, misalnya, tak sedikit profesional Muslim yang tampil sebagai pejabat. Tak sedikit pula, cendekiawan-cendekiawan di New Delhi yang merupakan alumnus dari perguruan-perguruan tinggi Islam.

Fachrul Ratzi, yang pernah menimba ilmu di New Delhi sebagai siswa Program Belajar Dakwah Jamaah Tabligh Indonesia mengatakan, hampir semua golongan masyarakat di New Delhi menerima Islam, kecuali satu sekte yaitu Sikh. Sekte ini, menurut dia, memiliki ketidaksukaan khu sus terhadap kaum Muslimin. “Sering kali orang dari sekte Sikh ini memancing keributan atau mencari gara-gara. Sementara sebagian besar keturunan Sikh berprofesi sebagai polisi,’’ tutur dia.

Pemerintah, lanjut Fachrul, memberlakukan hari libur saat perayaan hari besar agama Islam. Sedangkan dari sisi busana, Muslimah di New Delhi meski tak berjilbab namun menggunakan baju panjang yang relatif tertutup. Dari sisi mazhab, umat Islam di New Delhi pada umumnya menganut Mazhab Hanafi dan hanya sebagian kecil saja yang bermazhab Syiah.

Sejak tahun 2000, kata Fachrul, kesadaran untuk mempelajari Islam mulai menyebar di seantero New Delhi. Hal ini ditandai dengan ber munculannya Taman Pengajian Alquran (TPA). Hingga saat ini setiap masjid memiliki TPA. TPA dinilai sangat efektif membangkitkan ajaran Islam. Dengan membuka TPA dari pagi hingga sore, tiap anak bisa menyesuaikan waktu belajarnya di TPA tanpa mengganggu studinya di sekolah umum. Kegiatan belajar bisa diikuti oleh anak-anak dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Dari TPA ini pula lahirlah banyak penghafal Alquran.