Jumat 04 May 2012 18:39 WIB

Ini Kesepakatan AS-Cina Soal HAM

Hillary Clinton
Foto: theglobal-review.com
Hillary Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Amerika Serikat dan Cina sepakat untuk menyelenggarakan perundingan Hak Asasi Manusia (HAM), di tengah-tengah krisis antara negara-negara Pasifik itu menyangkut seorang pembangkang China yang lari ke Kedubes AS.

Dalam satu pernyataan bersama setelah kunjungan Menlu AS Hillary Clinton, Jumat (4/5) Amerika Serikat dan Cina mengatakan kedua negara itu akan melakukan dialog HAM mereka di Washington pada musim panas mendatang.

AS dan Cina "menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan dialog bilateral yang konstruktif mengenai hak asasi manusia berdasarkan pada saling menghormati dan persamaan hak", kata pernyataan itu.

AS dan Cina telah menyelenggarakan perundingan seperti itu setiap tahun. Sejumlah aktivis mengecam pertemuan-pertemuan itu dengan mengatakan perundingan itu tidak menunjukkan hasil konkret.

Hillary dan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner sedang mengunjungi Beijing untuk menghadiri Dialog Strategis dan Ekonomi tahunan, forum utama bagi perundingan antara dua negara ekonomi terbesar dunia itu.

Pertemuan-pertemuan yang telah lama direncanakan itu dibayangi oleh satu masalah menyangkut aktivis Chen Guangcheng, yang mengungsi di kedubes AS pekan lalu tetapi Rabu meninggalkan kompleks itu dalam satu kesepakatan yang kontroversial antara AS dan Cina.

Para pejabat AS mengatakan Cina setuju untuk menjamin keamanan Chen dan ia tidak pernah meminta suaka. Tetapi aktivis itu mengatakan ia tidak merasa aman dan ingin pergi ke AS.

Cina dan AS mulai melakukan dialog HAM setelah tindakan keras di Lapangan Tiananmen tahun 1989, di mana pihak berwenang membunuh ratusan dan mungkin ribuan pemrotes.

Cina menangguhkan dialog itu tahun 2002 karena marah pada kacaman AS di PBB menyangkut catatan HAM Beijing. Tetapi dialog itu dimulai kembali tahun 2008 menjelang Olimpiade Beijing dan diselenggarakan setiap tahun sejak 2010.

sumber : Antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement