REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Hari ini, Yunani akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) Partai yang akan ikut pemilu Yunani sebanyak 33. Sementara itu, Jejak pendapatpun digelar untuk mengetahui peta politik dan hasil perolehan suara masing-masing partai.
Partai Demokrasi Baru berharap mendapat suara suara terbesar. Namun kenyataannya, pada Jajak Pendapat partai tersebut hanya memperoleh 22 persen. Sementara Partai PASOK, yang telah berkoalisi dengan Partai Demokrasi Baru sejak November lalu, berada di posisi kedua dalam jajak pendapat dengan 18 persen. Sedangkan partai Sayap kiri yang bertentangan dengan ketentuan kesepakatan bailout memperoleh sekitar 30 persen suara dalam jajak pendapat.
Pihak oposisi/partai sayap kiri menganggap koalisi PASOK-Demokrasi Baru sebagai koalisi yang dipaksakan untuk mendongkrak perolehan suara.
Pemimpin partai sayap kanan Demokrasi Baru, Antonis Samaras, mengatakan Partai Sayap Kiri 'sedang bermain-main dengan masa depan Eropa negara itu.;
''Pada Ahad ini, nasib rakyat kita yang dipertaruhkan, Yunani menghadapi pilihan antara penghematan atau "kemiskinan massal" kata Evangelos Venizelos, Pemimpin Partai Sosialis PASOK dalam penutupan rangkaian kampanyenya di Syntagma Square, Athena seperti dilansir pada BBC (5/5).
Venizelos sendiri sebelumnya menjabat sebagai menteri keuangan sampai bulan Maret. Selanjutnya mundur dan dia terpilih menjadi pemimpin partai PASOK.
Venizelos menambahkan kemampuan pemerintah yang baru nanti untuk melanjutkan program penghematan akan sangat penting bagi Yunani. Oleh karena itu, pemerintah yang baru harus mendukung kebijkan bailout. Hal ini agar negeri para dewa tersebut bisa mendapat dana talangan dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional - yang biasa dikenal dengan sebutan Troika.
Pemilu yang diadakan hari Ahad (6/5) akan mempertaruhkan program restrukturisasi utang negara dan pencegahan terhadap situasi gagal bayar.