REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Kader Partai Golkar yang ingin menjadi calon presiden tahun 2014 selain Aburizal Bakrie akan semakin berat. Soalnya, bila dicalonkan dari partai lain, maka yang bersangkutan akan dipecat dari partai tersebut.
"Sesuai hasil Rapat Kerja Daerah Tahun 2010, pengurus DPD II se-Indonesia dan DPD I Golkar telah bulat mengusung Ketua Umum DPP Partai Golkar sebagai calon presiden (capres)," kata Ketua DPD Partai Golkar Bali, Ketut Sudikerta, di Sempidi, Kabupaten Badung, Bali, Ahad (6/5).
Hal tersebut, kata Sudikerta, menanggapi munculnya sejumlah nama kader-kader partai berlambang pohon beringin yang kabarnya ikut maju jadi capres 2014. "Pencalonan Aburizal Bakrie yang akrab dipanggil Ical, sudah bulat dan kami dari Bali yang memotori untuk mengusung nama Pak Ical," katanya di sela penyerahan bantuan dana pembangunan balai Serbaguna Banjar (dusun) Negara Kaja, Kecamatan Mengwi, Badung.
Jika belakangan muncul nama-nama kader seperti Priyo Budi Santoso atau Agung Laksono yang akan ikut meramaikan bursa capres, Sudikerta meminta koleganya di partai untuk tidak termakan wacana tersebut. Wacana itu, kata dia, sengaja digulirkan oleh pihak tertentu untuk menggembosi suara Golkar dan upaya untuk memecah-belah soliditas dan keutuhan organisasi terkait pencapresan.
Sudikerta mensinyalir, wacana itu tidak lebih bagian dari trik atau skenario pihak tertentu untuk proses bargaining (nilai tawar) dalam konteks bagi-bagi kursi kekuasaan. Sebab, kata dia, ke depan meyakini partainya berpeluang akan bisa merebut kembali kekuasaan memimpin republik ini. Ia mengharapkan, seluruh kader Partai Golkar termasuk para tokoh sepuh dan senior partai diimbau agar menyadari hal itu sehingga tidak mudah diadu-domba.