REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH—Perusahan Telekomunikasi Israel, Bezeq Israel Telecom, memperkerjakan puluhan perempuan Arab Badui di Israel sebagai operator layanan telepon di masjid setempat. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk memberantas pengangguran di kalangan perempuan Arab Badui.
Direktur Rayan Center, Mahmoud Alamour mengatakan kebanyakan perempuan Arab Badui ingin bekerja, sebagian besar beralasan mereka ingin ambil bagian untuk berkontribusi bagi ekonomi rumah tangga. Namun, tradisi masyarakat Arab Badui menghalangi mereka untuk bekerja.
“Mereka merasa senang ketika diberitahu akan menjadi operator layanan telepon di masjid. Demikian pula dengan orang tua dan keluarga mereka, karena anak perempuan dan istri mereka bekerja di tempat yang aman,” kata dia seperti dikutip onislam.net, Ahad (6/5).
Kordinator Rayan Center, Naifa al-Nabari mengatakan saat ini banyak perempuan Arab Badui berpendidikan yang berada di kota. Namun, profesi mereka terbatas hanya menjadi guru. Karena itu, pekerjaan baru ini kian menambah divertifikasi profesi bagi perempuan Arab badui.
“Saya percaya harus ada yang memulai. Ketika itu terjadi, maka akan mudah untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi mereka,” kata dia.
Dalal Abu Kaf, salah seorang perempuan Arab Badui mengaku bangga dengan perubahan yang dialami sebagian perempuan badui. Ia berharap semakin besar perubahan yang dialami perempuan Arab Badui. “Sebagai perempuan Arab Badui, tentu aku bangga. Aku mulai dari nol, tidak memiliki pekerjaan, dan kini aku menjadi manajer di Bezeeq,” kata dia.