REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Hasil pemilihan parlemen putaran kedua yang dirilis pada Sabtu (5/5) menunjukkan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad mengalami kekalahan suara di parlemen.
Presiden Iran keenam ini telah kehilangan suara dari kaum konservatif yang dulu mendukungnya. Sebenarnya kegagalan politik mantan walikota Teheran ini sudah dimulai pada tahun lalu.
Sadegh Zibakalam, profesor dan politikus di Universitas Teheran mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Ahmadinejad tidak perlu khawatir akan hal itu.
"Kekuasaan Ahmadinejad di parlemen belum berubah banyak. Masih banyak pendukungnya yang berada di parlemen. Tapi itu bukan berarti mereka semua mendukungnya." kata Zibakalam.
"Karena perpecahan dengan Ayatullah Ali Khamenei, banyak pendukung Ahmadinejad yang enggan untuk mendukungnya secara terbuka."
Sebelumya masyarakat Iran, telah melaksanakan pemilu putaran kedua untuk memilih wakil-wakil rakyat di parlemen pada Jumat (4/5) lalu. Dalam pemilihan anggota legislatif tahap kedua itu, tersisa 65 kursi dari total 290 kursi yag diperebutkan.
Berdasarkan hasil pemilihan putaran kedua, tersebut lawan Ahmadinejad memperoleh 41 kursi sementara para pendukung presiden hanya mendapat 13 kursi. Sedangkan calon Independen memperoleh 11 kursi.