Senin 07 May 2012 13:04 WIB

Wuih, Ada Festival Ogoh-ogoh Terbesar di Belgia

Ogoh ogoh Bali
Foto: Antara
Ogoh ogoh Bali

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL---Di bawah suhu 10 derajat Celcius, warga Hindu Indonesia menggelar Festival Ogoh-ogoh terbesar di Brussels, Belgia. 

Sekitar 300 umat Hindu Bali di Eropa beserta keluarganya turut berpartisipasi dengan penuh semangat dalam prosesi ogoh-ogoh di Parc Pairi Daiza, sekitar 90 km selatan kota Brussel yang berlangsung dengan meriah dan disaksikan oleh pengunjung taman wisata Pairi Daiza.

Tiga pecalang termasuk satu pecalang bule Didier dari Belgia ikut menjaga lancarnya pelaksanaan Festival Ogoh-ogoh yang dihadiri tidak saja umat Hindu Bali yang ada di Belgia dan warga Indonesia di Eropa tetapi juga wisatawan yang datang berwisata di Taman wisata Pairi Daiza.

Festival ogoh-ogoh diawali dengan sembahyang bersama umat Hindu di Belgia serta di Eropa yang datang dari Belanda, Jerman, Perancis, Luksemburg dan Spanyol dipimpin Made Agus Wardana, ketua banjar Santi Dharma komunditas masyarakat Hindu Bali di Belgia.

Dalam upacara sembahyang di Pura yang terbesar di luar Indonesia itu Made Agus Wardana menyampaikan ritual keagamaan seperti Kidung Wargasari, nyanyian pemujaan yang dinyanyikan bersama sama dilanjutkan dengan Tri Sandya dan Panca Sembah, berlangsung secara hikmat.

Selain itu juga dipersembahkan Banten Sari yang dibuat oleh wanita Hindu Bali di Belgia dengan mengunakan prasarana yang sederhana, sesajian dan gebokan berupa buah-buahan, bunga dan buah ditumpuk indah yang sering diliat dalam upacara di Bali.

Usai upacara sembahyangan acara dilanjutkan dengan makan siang bersama dengan sajian makanan khas Bali berupa, lawar berupa daging cincang dicampur bumbu lengkap, pecing berupa sayur kangkung, serta sambal mata yang membuat rasa rindu umat Hindu Bali di Eropa terobati.

Acara dilanjutkan dengan pertunjukkan kesenian berupa tarian Bali, Tari Gabor yaitu tari Selamat datang, Baris Tunggal, Legong Kuntul, Barong lengkap dengan kera yang cenaka membuat penonton tergelitik dan dilanjutkan dengan tari kecak Sunda Upasunda yang berhasil menghipnotis para penonton dengan irama cak cak kecak.

Inilah untuk kedua kalinya digelar KBRI Brussel bekerja sama dengan Dirjen Bimas Hindu, Kementerian Agama RI dan Universitas Hindu Indonesia di Pura Agung Santi Bhuana, Kingdom of Ganesa, Taman Indonesia yang berada di kawasan wisata Pairi Daiza, Brugelette, Belgia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement