REPUBLIKA.CO.ID, GAZA - Amani Abul-Qumsan (21), seorang mahasiswi asal Gaza, berhasil menemukan obat pengurang rasa sakit tanpa efek samping. Penemuannya akan dilombakan dalam festival ilmu pengetahuan internasional pada April 2013 di Amerika Serikat.
Abul-Qumsan, mahasiswi semester tiga Fakultas Farmasi Universitas Al-Azhar di Kota Gaza, baru-baru ini telah mendapatkan hak paten internasional atas penemuan obat baru yang tidak menimbulkan efek samping terhadap jantung maupun otak tersebut. Hak paten tersebut dinilai sebagai 15 penelitian ilmiah terbaik di dunia.
Abul-Qumsan mengatakan bahwa inspirasinya menemukan obat pengurang rasa sakit itu muncul setelah mempelajari kasus bayi yang lahir tanpa bisa merasakan apa pun, kecuali dingin atau panas.
"Bayi yang hanya dapat merasakan dingin atau panas biasanya memiliki gen keturunan cacat yang mengendalikan indera tubuh mereka. Ide tersebut kemudian muncul dalam benak saya untuk membuat obat baru berdasarkan teori itu," kata Abul-Qumsan.
Dia menambahkan bahwa obat hasil penemuannya itu tidak menimbulkan efek samping terhadap organ tubuh lain. Obat itu juga berbeda dengan obat pengurang rasa sakit lain yang menghambat saluran sodium dalam tubuh manusia, sehingga sangat berpengaruh pada jantung dan otak pasien.