REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Seorang anggota Front Pembela Islam (FPI), Mustofa (39), warga Cipayung RT 04/ RW 01, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tewas setelah pulang dari pengajian.
Berdasarkan informasi di lapangan, korban tewas Ahad pagi, setelah menjadi korban penyerangan orang tidak dikenal dalam aksi tawuran yang terjadi Jalan Raya Tajur, tepatnya di Warung Pala, Kampung Anyar, Kelurahan Muliasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Ahad.
"Korban terlibat cekcok dengan warga yang sedang bertikai," kata Andi Bahtiar (77), salah seorang warga yang melihat kejadian.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, saat korban bersama rombongan anggota FPI lainnya baru pulang dari pengajian di Desa Cibanon, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Menurut salah seorang warga sekitar, ketika iring-iringan FPI yang berjumlah sekitar 20 orang melintas di lokasi kejadiaan, di saat bersamaan sedang terjadi aksi tawuran antara dua kelompok warga yang melibatkan ratusan orang sehingga membuat arus lalu lintas menjadi macet.
Iring-iringan korban membunyikan klakson kendaraan agar warga yang bertikai tidak berada di tengah jalan. Merasa terusik dengan suara klakson, warga yang bertikai segera menghampiri iring-iringan korban dan terjadilah cekcok mulut antar kedua belah pihak.
Saat iring-iringan FPI hendak meninggalkan lokasi, tiba-tiba beberapa orang warga menyerang korban yang berada di barisan terakhir iring-iringan.
Korban terjatuh dari motor usai ditusuk oleh salah seorang yang terlibat tawuran. Usai korban ditusuk, aksi tawuran berakhir. Korban dilarikan ke rumah sakit Ciawi untuk menjalani perawatan.
Menurut Andi, di daerah tersebut memang sering terjadi perkelahian antar dua kelompk warga, tanpa diketahui penyebab masalahnya. "Setiap akhir pekan, sering terjadi aksi tawuran disini," katanya.