REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI TIMUR -- Belum maksimalnya penggunaan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dikarenakan minimnya fasilitas penghubung. Hal ini dikatakan pengamat perkotaan, Agus Pambagio.
"Seharusnya lihat dulu bagaimana fasilitas penghubungnya. Misal tempat parkir atau angkutan ke terminal APTB," ujarnya pada Senin (7/5).
Pembangunan sistem transportasi ia nilai tidak bisa dilakukan setengah hati. Agus mengatakan, sebelum APTB diberlakukan seharusnya pemerintah memberi perhatian bagi fasilitas penghubung yang ada. Misalnya fasilitas parkir, trotoar, dan angkutan ke titik awal terminal.
"Tidak semua penumpang tinggal dekat terminal. Mereka tentu berfikir sebelum naik APTB. Kalau tidak ada parkiran, lebih baik naik motor sampai tempat kerja," kata Agus.
Agus menuding, pemerintah kurang perhitungan dalam penerapan APTB. Menurutnya, APTB menjadi sekedar proyek yang harus diselesaikan. Situasi ini menurutnya tidak jauh berbeda dengan penerapan busway.
Fasilitas penghubung menjadi jalan keluar pemaksimalan APTB.
"Sebaiknya segera dibangun. Jika tidak pemerintah akan terus rugi. Untuk sosialisasi itu hal mudah. Jika fasilitas sudah lengkap, masyarakat akan tahu dengan sendirinya. Apalagi saat ini bentuk media lebih beragam," kata Agus.