REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Wahyudi siswa SMP kelas dua Pontianak Utara meninggal dunia karena kesetrum aliran listrik tegangan tinggi saat menarik tali layang-layang putus yang menggunakan tali kawat, Senin.
"Peristiwa nahas yang menewaskan Wahyudi sekitar pukul 17.00 WIB itu terjadi saat korban berusaha mengambil layang-layang putus yang belakangan diketahui menggunakan tali kawat di Jalan 28 Oktober," kata Abi salah seorang warga Kompleks Pemerintah Kota Pontianak.
Ia menjelaskan, kejadian nahas itu ketika korban Wahyudi seperti hari-hari biasanya bersama teman-temannya asik mengejar layang-layang yang putus.
"Tiba-tiba korban menemukan layang-layang yang putus lalu nyangkut pada tali listrik bertegangan tinggi, tanpa rasa curiga korban menarik tali layang-layang tersebut, ternyata tali itu menggunakan kawat sehingga aliran listrik mengalir ke tubuh korban dan membuat dia pingsan seketika," ujarnya.
Korban sempat dibawa orang tuanya ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak yang jaraknya sekitar 15 perjalanan menggunakan kendaraan roda empat.
"Tetapi Tuhan Yang Maha Esa berkehendak lain, nyawa Wahyudi tidak sempat tertolong, kemungkinan besar korban meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," ujar Abi.
Junaidi ayah korban tampak tidak bisa menahan kesedihan atas kepergiaan putranya secara tiba-tiba dan tidak wajar itu. Ayah empat anak itu hanya bisa meratapi kepergian putranya untuk menghadap Tuhan Yang Maha Esa.
Junaidi bersama satu orang istri dan empat anaknya belum sampai setahun tinggal di Kompleks Pemda RT 01 RW 24, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara.