REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH---Sebagian permukiman warga di kawasan Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, digenangi air laut, akibat pasang purnama yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Keuchik (kepala desa) Pusong Baru T Zulkifli di Lhokseumawe, Selasa mengatakan, genangan air tersebut tidak sampai menimbulkan kerugian warga dan juga harta benda lainnya, karena air laut tersebut tidak sampai masuk ke dalam rumah.
"Pada pasang purnama yang terjadi dalam dua hari terakhir tidak menimbulkan kerugian apa-apa pada masyarakat. Begitu juga dengan rumah warga tidak sampai dijangkau oleh air pasang, karena umumnya rumah warga berbentuk rumah panggung," ujarnya.
Dikatakan, air pasang hanya menggenangi beberapa ruas jalan di tengah permukiman penduduk yang lokasinya sangat berdekatan dengan bibir pantai.
Selain itu, lanjut Zulkifli, tidak timbulnya kerusakan terhadap permukiman warga, karena air pasang yang terjadi tidak dibarengi dengan gelombang tinggi.
Seandainya pada saat terjadi gelombang pasang tersebut diiringi dengan gelombang tinggi maka kerusakannya akan sangat parah, ujarnya.
Karena, menurut masyarakat nelayan sekitar, kondisi air pasang saat ini, terjadi pada musim angin barat, sehingga tidak menimbulkan gelombang tinggi.
Lain halnya apabila pada musim angin timur, selain terjadinya pasang juga dibarengi dengan gelombang tinggi yang merusak bibir pantai. "Untuk hari ini, tingkat tertinggi air pasang mulai turun, jika dibandingkan dengan hari kemarin. Besok akan terus menyusut seiring semakin mengecilnya bulan," ungkap Mustafa, salah seorang warga.
Terkait bahaya abrasi pantai yang terjadi saban tahun pada musim angin timur, Zulkifli menyatakan, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah untuk menyelesaikan pembangunan tanggul penahan ombak yang kini belum rampung sekitar 800 meter lagi, agar warga yang bermukim di pinggir pantai kawasan tersebut, bisa lebih aman.