REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Pasar saham Eropa anjlok pada Selasa dan euro juga turun terhadap dolar, karena sentimen didominasi oleh ketidakpastian di zona euro setelah pemilu akhir pekan di Prancis dan Yunani.
Di London, indeks FTSE 100 mengakhiri hari dengan kehilangan 1,78 persen pada 5.554,55 poin, hari pertama perdagangan setelah tutup pada Senin.
Di Paris indeks CAC 40 turun sebesar 2,78 persen menjadi 3.124,80 poin, sementara indeks DAX 30 di Frankfurt merosot 1,90 persen menjadi 6.444,74 poin.
Investor menghabiskan hari dengan mempertimbangkan prospek melonjaknya ketegangan zona euro karena partai-partai politik Yunani kesulitan untuk mendirikan sebuah koalisi berkuasa yang bisa diterapkan dan Uni Eropa menjadwalkan pertemuan puncak khusus untuk 23 Mei.
Saham Yunani menyerah 3,62 persen lainnya setelah jatuh 6,67 persen pada Senin, dan sekarang menemukan diri mereka pada tingkat yang terakhir terlihat sekitar 20 tahun lalu.
Dalam transaksi valuta asing, euro turun menjadi 1,3005 dolar dari 1,3052 dolar di New York pada akhir Senin.
Perdagangan saham di New York juga terbebani oleh ketegangan zona euro, dan pada 14.30 GMT, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,92 persen pada 12.888,34 poin. S&P 500 telah turun 1,03 persen menjadi 1.355,45, sedangkan teknologi Nasdaq turun 1,26 persen pada 2.920,36 poin.
Pesimisme dihasilkan oleh sebuah pemungutan suara Yunani yang menolak penghematan yang disetujui oleh partai-partai yang menegosiasikan paket penyelamatan kedua dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) merusak sentimen pasar. Yunani mungkin harus kembali ke tempat pemungutan suara jika tidak ada pemerintahan koalisi terbentuk.
Dan ekonom Capital Economics Ben May mengatakan: "Ada risiko jelas bahwa pemilu baru mungkin tidak membawa hasil yang menentukan, mendorong Yunani untuk menarik diri dari kesepakatan bail-out dan default" pada utang negaranya.