REPUBLIKA.CO.ID, Kematian adalah sebuah takdir yang tidak bisa dihindari, bahkan tidak bisa diketahui kapan terjadinya, karena yang mengetahui umur seseorang hanyalah Tuhan semata. Namun, biasanya ada gejala-gejala yang muncul saat orang akan atau telah meninggal. Soal kebenarannya? Wallahualam bissawab...
Death Rattle
Death Rattle adalah istilah umum rumah sakit saat pasien yang hendak meninggal mengeluarkan suara yang mengerikan, namun apa sebab suara ini keluar?
Hal ini terjadi setelah hilangnya refleks batuk dan kehilangan kemampuan untuk menelan. Hal ini menyebabkan akumulasi kelebihan air liur di tenggorokan dan paru-paru.
Meskipun jarang menyebabkan nyeri kepada pasien, anggota keluarga akan merasa resah dan terganggu karena suara ini.
Siapa pun yang pernah mendengar suara kematian mungkin akan teringat-ingat terus. Penyedotan, obat anti nyeri dan anti-kecemasan biasanya diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien.
Cheynes-Stokes Respiration
Ini adalah pola pernapasan yang sangat abnormal ditandai dengan napas yang sangat cepat dan kemudian periode tidak bernapas (apnea). Dalam jangka pendek, jantung menjadi lemah dan terlalu banyak bekerja, ini membuat tubuh hiperventilasi (bernapas normal cepat) dan, kemudian, tidak ada energi lebih untuk bernapas untuk jangka waktu lama (apnea).
Ini berarti organ-organ semakin kekurangan darah, dan dengan demikian, oksigen kurang. Tanpa oksigen, sel-sel di organ mulai mati, organ-organ mati dan akhirnya kematian individu tersebut.
Meskipun juga dapat terjadi pada orang dengan gagal jantung, atau gangguan pernapasan lainnya, biasanya gejala ini hadir pada saat kematian akan datang.
Defecation
Setelah kematian, setiap otot dalam tubuh manusia akan berhenti untuk menerima energi dalam bentuk ATP. Akibatnya, perut akan relaks dan buang air besar dapat terjadi. Hal ini terutama berlaku pada individu yang telah makan dalam periode lama sebelum waktu kematian mereka.
Faktor lain yang berkontribusi buang air besar setelah kematian adalah seberapa cepat tubuh seseorang biasanya mencerna makanan. Hal ini ditemukan lebih sering dalam kematian tak terduga daripada kematian normal.
Pasien di pusat-pusat rumah sakit mungkin tidak memiliki nafsu makan selama beberapa hari sebelum kematian, dan dengan demikian, mungkin tidak akan buang air besar pada tempat tidur mereka.