REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Pengguna senjata api di Provinsi Kepulauan Riau mayoritas adalah pengusaha, kata Kapolda setempat Brigjen Pol Yotje Mende. "Paling banyak memang pengusaha, tapi persentasenya saya belum pegang," katanya di Batam, Rabu (9/5).
Pengusaha memiliki senjata api untuk melindungi dirinya sendiri. Selain pengusaha, Kapolda mengatakan banyak orang penting di Kepri yang memegang senjata api. "VIP dan VVIP juga ada," kata dia.
Ia mengatakan bahwa Polda Kepri tengah melakukan inventarisasi kepemilikan senjata. Selanjutnya pemberian izin akan diperketat. Pengetatan kepemilikan senjata api juga dilakukan kepada anggota polisi.
"Ada instruksi dari atas, kami siap melakukan cek internal. Kami akan mulai dari kami sendiri," kata dia.
Polda Kepri akan melakukan operasi bersih senpi. Anggota kepolisian yang memegang senjata akan dites lagi. "Terutama serse," kata Kapolda.
Untuk mendapatkan izin kepemilikan senjata api, ia mengatakan perlu tes psikologi dan wawancara bagaimana mendapatkan senjata berbahaya itu. "Kami tidak mau kecolongan," kata dia.