REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pembatalan diskusi pemikiran Irshad Manji di UGM oleh rektor Sudjarwadi dilakukan untuk menjaga keamanan tamu UGM. Demikian pernyataan pers yang disampaikan pihak UGM terkait pembatalan diskusi yang diselenggarakan Center for Religious and Cross Cultural Studies (CRCS) di Sekolah Pascasarjana UGM, Rabu (9/5).
Kepala Humas UGM, Wijayanti mengatakan, pihaknya sangat menjunjung tinggi kebebasan akademik. Hal itu dilakukan dengan berbagai macam diskusi dan kegiatan akademik lainnya. Namun kata dia, kebebasan akademik itu dijunjung dan tetap ditujukan untuk kemanfaatan dan kebahagiaan.
"Bila dilihat akan ada mudharat, diskusi ilmu dicari cara lain yang memberi manfaat dengan menghindari mudharat dan UGM tidak pernah melarang kedatangan Irshad Manji ke UGM," terangnya.
Namun kata dia, pada Selasa (8/5) malam sekitar pk 22.30 UGM didatangi ratusan massa yang meminta diskusi dengan Irshad Manji dibatalkan. Selain itu ada juga masukan dari beberapa pihak terkait hal tersebut sehingga UGM membatalkan kegiatan tersebut.
"UGM mempertimbangkan hal ini sebagai upaya UGM dalam menjaga keamanan tamu UGM, warga kampus, dan mitra kerja. Dalam hal keamanan ini UGM menganggap perlu kehati-hatian ekstra mengingat kondisi keamanan yang akhir-akhir ini tidak kondusif," tandasnya.
Seperti diketahui, diskusi pemikiran Irshad Manji di UGM dibatalkan oleh rektor setempat. Namun sejak pagi puluhan massa dari ormas di Yogyakarta sudah berkumpul di depan sekolah pascasarjana. Mereka berniat membatalkan diskusi tersebut.