REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --Enam titik kolam di pelabuhan Tanjung Perak mengalami pendangkalan. Keenam titik itu antara lain kolam di posisi Jamrud Utara, Jamrud Selatan, Berlian Timur, Berlian Barat, Nilam dan Dermaga Mirah.
Pendangkalan tersebut dinilai sudah mengkuatirkan. Sebab, pendangkalan tersebut mencapai 1,1 juta meter kubik. Saat ini keenam titik yang tersebar di kolam Pelabuhan Tanjung Perak ini hanya memiliki kedalaman 8 hingga 10 meter LWS. Akibatnya, arus pelayaran di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) menjadi terganggu.
Hal ini perlu antisipasi secepatnya dari pihak terkait. General Manager (GM) PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak, I Putu Ariawan mengatakan, pihaknya segera akan melakukan pengerukan terhadap enam titik kolam tersebut. Targetnya, kedalaman kolam akan dikeruk hingga 1 sampai 2 meter LWS.
"Nanti akan diperdalam 1-2 meter LWS dengan pelaksana pengerukan PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)," katanya, Rabu (9/5).
I Putu menambahkan, pihaknya telah menyiapkan dana sebesar 42 Miliar untuk pengerukan ini. Pengerukan menjadi solusi mendesak, sebab arus kapal, barang dan penumpang yang memanfaatkan kolam pelabuhan Tanjung Perak untuk sarana transportasi semakin meningkat.
Berdasarkan data arus kapal di Pelabuhan Tanjung Perak hingga Maret 2012, sebanyak 3.573 unit atau setara dengan 16.780.422 Gross Tonage (GT). Sedang untuk arus barang mencapai 4.021.525 ton dalam bentuk curah, dan 667.256 TEU dalam bentuk peti kemas. Dan untuk arus penumpang, saat ini sebanyak jumlah 181.228 orang.