Kamis 10 May 2012 09:14 WIB

Indonesia Ingin Rebut Pasar Kapal Tonase Tinggi

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Hazliansyah
Galangan kapal
Galangan kapal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Indonesia bertekad akan merebut pangsa kapal yang berukuran besar. Dirjen industri unggulan berbasis teknologi tinggi kementrian perindustrian Budi Darmadi mengungkapkan, selama lima tahun terakhir industri perkapalan naik cukup signifikan.

"Dari semula enam ribu hingga hampir seputuh ribu (unit)," ujar Budi, Rabu (9/4).

Budi mengungkapkan, Indonesia berencana akan meningkatkan kapasitas industri kapal yang berukuran 50 ribu ton atau lebih. Menurutnya, di masa yang akan datang jenis kapal ini berpotensi memiliki nilai tambah yang cukup tinggi.

Ia menuturkan, pemerintah kini sedang membangun empat sampai lima galangan kapal baru yang bisa menampung kapal-kapal dengan ukuran besar. "Semuanya sedang kita buat untuk kapal-kapal yang bertonase tinggi," tambahnya.

Dengan galangan kapal yang besar, menurut Budi, Indonesia nantinya bisa memasukan kapal  super tanker.

Sementara itu, ketua ikatan perusahaan industri kapal dan lepas pantai Indonesia (Iperindo) Tjahjono Rusdianto meminta pemerintah mengurangi bea masuk dan PPN yang dikenakan terhadap impor komponen bahan baku kapal.

Impor bahan baku, kata dia masih sekitar 65 persen. "Mulai dari mesin, radio, navigasi impor dari Cina dan Jepang," kata dia.

Bea masuk dan PPN, jika dijumlah bisa mencapai 17,5 persen dari total biaya impor. Tjahjono meminta pemerintah bisa membebaskan bea masuk karena ketika kapal yang sudah jadi itu dijual, tidak ada lagi PPN yang dikenakan. Menurut dia, tingginya bea masuk dan pajak membuat industri pembuatan kapal hanya bisa untung sekitar dua persen saja.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement