REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Tekanan secara bertubi-tubi terhadap Muslim dikhawatirkan berdampak negatif terhadap generasi muda Muslim. Ini lantaran umat Islam perlu membentengi setiap Muslim terutama kalangan muda dengan memperkuat iman mereka.
Psikolog klinis, Mahmoud mengatakan, perlu semacam jembatan antara kalangan orang tua dan generasi muda sehingga mereka yang berusia muda dapat dengan mudah memahami apa yang terjadi. "Saya pikir itu yang dibutuhkan generasi muslim. Mereka perlu diberikan pemahaman identitas mereka dalam konteks budaya amerika.," kata dia seperti dikutip onislam.net, Kamis (10/5).
Mahmoud mengungkapkan, apa yang dialami kalangan muda Muslim sebenarnya sama dengan apa yang dirasakan kalangan muda AS. Hanya, identas mereka sebagai Muslim menambah beban tersendiri. "Usia muda merupakan usia penuh gejolak. Kondisi itu kian menjadi bila ditambah perlakuan diskriminasi berbau agama," ujarnya.
Karena itu, kata dia, tak heran generasi muda Muslim mempertanyakan identitas itu. Selanjutnya, mereka lalu meninggalkan Islam. "Tantangannya berbeda dengan orang tua mereka, tentu ini harus dipahami," paparnya.