REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sedikitnya 29 ton beras untuk kalangan masyarakat miskin (raskin) untuk Kota Depok, ditolak oleh warga dan dikembalikan langsung ke Badan Urusan Logistik (Bulog) saat pendistribusian.
Warga menolak menerima pemberian raskin tersebut karena menyebut kualitasnya yang buruk. "Berasnya kuning, berserbuk, dan berbau 'apek'," terang Lurah Grogol, Muhammad Mawardi, Kamis (10/5) kemarin.
Mawardi mengatakan, pengembalian tersebut dilakukan diakhir April lalu. Ia menceritakan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Ketahanan Pangan (PMKM) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pernah melakukan inspeksi mendadak ke beberapa kelurahan mengenai kondisi ketahanan pangan di Kota Depok.
Inspeksi tersebut sekaligus memantau tentang pendistribusian raskin. Lalu masyarakat mengeluhkan kualitas raskin yang disalurkan Bulog untuk permintaan Februari lalu tersebut. Atas kesepakatan warga setempat, Mawardi memutuskan untuk langsung mengembalikannya sebelum dikonsumsi.
"Lagi pula Menteri Pertanian pernah mengatakan itu (kembalikan jika buruk)," kata Mawardi.
Saat ini Kota Depok, terdata tidak kurang dari 29 ribu RTS yang menerima raskin. Dengan tingkat kebutuhan raskin mencapai 450 ribu ton per tiga bulan.